REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengingatkan penduduk sekitar kawasan Gunung Guntur rawan terjadi bencana alam. Terdapat berbagai potensi bencana alam seperti erupsi, longsor, kebakaran hutan dan banjir yang berpeluang menghantam pemukiman penduduk. "Gunung Guntur itu terdapat ancaman bahaya seperti longsor pasir sama banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Zakaria pada wartawan, Ahad (13/8).
Ia menyebutkan, kebakaran hutan memang marak pada musim kemarau seperti sekarang ini. Contoh kasusnya pada kebakaran pada Jumat kemarin. Ia berharap semua pihak terkait termasuk masyarakat sekitar untuk bersama-sama melakukan upaya mencegah terjadinya kebakaran di kawasan hutan Gunung Guntur. "Kalau terjadi kebakaran di gunung itu tentunya akan merusak ekosistem, berdampak juga pada sektor pariwisata, makanya gunung harus dijaga dengan baik," tuturnya.
Menurut Dadi, Gunung Guntur masih berstatus gunung api aktif. Ancaman bencana yang cukup besar di Gunung Guntur, lanjutnya, adalah letusan gunung yang akan memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia sekitarnya. "Tapi sekarang status gunung levelnya normal, mudah-mudahan statusnya tidak berubah," ujarnya.
Selain erupsi, ancaman bencana lainnya seperti banjir dan longsor pasir yang disebabkan adanya kerusakan lingkungan di gunung juga berpeluang terjadi. Aktivitas penambangan pasir di kawasan tersebut, baginya menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang akhirnya menimbulkan bencana alam. "Penggalian pasir dapat merusak lingkungan, jadi saya harap Gunung Guntur tidak dirusak, tapi dijaga bersama-sama," ucapnya.