Selasa 15 Aug 2017 19:26 WIB

Maduro Serukan Latihan Militer Usai Ancaman Trump

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyerukan latihan militer setelah Presiden AS Donald Trump mengancam kemungkinan melakukan intervensi bersenjata di negara tersebut. Kendati begitu Maduro mengaku masih ingin mengadakan pembicaraan dengan pemimpin AS itu.

"Semua orang harus bergabung dalam rencana pertahanan negara, jutaan pria dan wanita, mari kita lihat bagaimana imperialis Amerika menyukainya," kata Maduro kepada para pendukungnya di Caracas, kemarin.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence berusaha untuk menenangkan kekhawatiran di wilayah tersebut mengenai ancaman Trump. Pence menjanjikan solusi damai untuk bagi Venezuela yang jatuh  ke dalam kediktatoran.

"Presiden Trump telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa kita tidak akan diam saja, sementara Venezuela ambruk ke dalam kediktatoran," kata Pence di Kolombia seperti dilansir Aljazirah, Senin, (14/8).

Menurut Pence, sebuah negara gagal di Venezuela mengancam keamanan dan kemakmuran seluruh belahan bumi dan rakyat Amerika Serikat.

Wakil Presiden Venezuela Tareck el-Aissami mengutuk kunjungan Pence dari AS ke negara tetangga Kolombia. "Kami sangat sedih bahwa negara tersebut, sebuah negara saudara Kolombia, yang didirikan dengan pedang yang sama yang mendirikan tanah air ini, akan memberikan perlindungan pada pembuat ancaman tersebut."

Maduro sedang berjuang dengan ekonomi yang goyah di rumah dan meningkatkan isolasi diplomatik di luar negeri. Dia telah menggunakan komentar Trump pada Jumat untuk menegaskan kembali tuduhan lama bahwa Washington sedang mempersiapkan serangan militer.

Baca juga,  Maduro Tuding AS Terlibat dalam Pemberontakan Venezuela.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement