Rabu 16 Aug 2017 21:17 WIB

Jokowi: Modal Persatuan dari Kemerdekaan Harus Diperkuat

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Kura Kura Parlemen, Senayan, Rabu (15/8)
Foto: dok. MPR RI
Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Kura Kura Parlemen, Senayan, Rabu (15/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya menjaga persatuan yang telah diraih usai negara Indonesia meraih kemerdekaan. Persataun ini harus bisa ditingkatkan dan diperkuat sehingga mampu bertahan ditengah terpaan arus globalisasi.

"Modal persatuan Indonesia yang kokoh itu harus terus kita jaga, kita rawat, kita perkuat. Dan harus jadi pijakan kita bersama dalam menghadapi ujian sejarah berikutnya yaitu memenuhi janji-janji kemerdekaan," kata Jokowi dalam pidato pembukaan sidang paripurna MPR-RI, Rabu (16/8).

Jokowi mengatakan, janji kemerdekaan yang harus dilakukan oleh semua lembaga pemerintahan baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, yaitu mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Semua pihak harus percaya tugas yang maha berat itu akan bisa kita tunaikan apabila semua mau bersatu, mau bekerjasama, mau kerja bersama," ujarnya.

Ke depan, lanjut Jokowi, bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Setiap negara termasuk Indonesia akan mengarungi samudera globalisasi, dan berhadapan dengan dinamika perubahan yang sangat cepat. Indonesia akan menghadapi kemajuan inovasi teknologi yang destruktif.

"Tapi, saya yakin dengan bersatu, kita akan bisa menghadapi semua itu. Karena bangsa kita adalah bangsa besar," ujarnya.

Mantan Walikota Solo ini berterimakasih kepada seluruh lembaga negara, atas kekompakan, sinergi dan kerjasama yang baik selama ini. Dia yakin dengan kekompakan, sinergi, dan kerja bersama, tidak akan memperlemah tugas dan tanggung jawab konstitusional yang dijalankan oleh setiap lembaga negara, tetapi justru memperkuat kita semua dalam memenuhi amanah rakyat.

Dalam semangat persatuan Indonesia itu, lembaga-lembaga negara justru bisa bekerja dengan lebih baik, bila saling mengingatkan, saling kontrol, saling mengimbangi dan saling melengkapi. Tidak ada satu lembaga negarapun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan yang lebih besar dari lembaga negara yang lain. Inilah jati diri bangsa Indonesia dalam bernegara. Persatuan semua pihak mampu menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi setiap tantangan.

"Inilah keunggulan bangsa kita dalam menghadapi masa depan. Kekuatan yang juga terefleksikan dalam 72 tahun perjalanan bangsa," kata Jokowi.

Dia berharap semua pihaj bisa menjadikan sejarah sebagai fondasi untuk menatap masa depan. Pelajaran yang sangat penting dari sejarah bangsa adalah kemerdekaan yang bisa direbut, diraih, dan diproklamasikan karena semua anak-anak bangsa mampu untuk bersatu, mampu untuk bekerjasama, mampu untuk kerja bersama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement