Senin 21 Aug 2017 12:24 WIB

Partai Komunis Temui Jokowi, Istana: Apa yang Dipersoalkan?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Staf Khusus Presiden, Johan Budi
Foto: setkab.go.id
Staf Khusus Presiden, Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) YM Nguyen Phu Trong akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kunjungan resmi ke Indonesia tersebut akan dilakukan pada 22-24 Agustus 2017. Rencananya, selain bertemu dengan Presiden Jokowi, Sekjen Partai Komunis Vietnam tersebut juga akan bertemu dengan pimpinan DPR, DPD, dan MPR.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi pun menilai kunjungan ini tak perlu dipersoalkan. Sebab, partai tersebut juga merupakan partai mayoritas di Vietnam.

Johan pun menyampaikan, kunjungan petinggi partai komunis ke Tanah Air tak hanya terjadi pada era Jokowi. Pada era pemerintahan sebelumnya pun kunjungan ini pernah dilakukan.

"Di negara kan ada partai tertentu mayoritas. Dan ini tak hanya terjadi era Pak Jokowi sebelumnya ada petinggi partai datang. Sebuah negara partai yang berkuasa mengunjungi itu kan biasa. Apa yang dipersoalkan?" kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/8).

Menurut Johan, dalam pergaulan antarnegara di dunia internasional, hubungan antara negara yang satu dengan yang lainnya tak dipermasalahkan.  "Apa kita enggak boleh berhubungan dengan negara komunis? Kan China.. toh itu di Vietnam. Masa enggak boleh? Dalam pergaulan dunia internasional," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement