Senin 21 Aug 2017 19:03 WIB

Zulkifli Hasan Minta Kader PAN 'Jahit' Kembali Merah Putih

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Qommarria Rostanti
Pidato Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pidato Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 21 hingga 23 Agustus, di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung. Dalam pembukaannya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyampaikan pidato kebangsaan terkait permasalahan salah paham yang dapat memecah persatuan bangsa.

Zulkifli mengatakan tugas bangsa Indonesia saat ini bukan hanya mengejar ketertinggalan di berbagai bidang demi kesejahteraan masyarakat. Namun ada tugas yang juga tak kalah penting ialah menjaga persatuan bangsa.

"Ada satu agenda kebangsaan yang sungguh serius dan tak bisa ditunda untuk kita tunaikan. Agenda itu adalah menjahit kembali merah putih. Saat ini, merah putih yang sudah terjahit semenjak awal sejarah kebangsaan kita, sedang tercancam koyak oleh berbagai salah paham dan salah paham yang merusak," kata Zulkifli dalam pidato kebangsaannya, Senin (21/8).

Menurutnya, kondisi saat ini harus menjadi momentum segenap komponen bangsa merasa terpanggil untuk bersama-sama menjaga persatuan. Sebab, mempercepat pembangunan di segala bidang dan menyegerakan penyejahteraan ekonomi rakyat dianggap tidak berdampak jika identitas dan integritas sebagai bangsa hilang dan punah. "Hanya dengan menjahit kembali merah putih maka kerja, kerja, dan kerja pembangunan kita menjadi sempurna, lengkap, dan paripurna. Harus ada pihak yang berdiri tegak dan dengan tegas memperjuangkan agenda ini," ujarnya.

Oleh karena itu, menjahit merah putih menjadi tema dalam Rakernas PAN kali ini. Dia menekankan kepada kader PAN untuk menjadi pelopor pemersatu bangsa. "Karena itu, saya dan seluruh jajaran Partai Amanat Nasional menegaskan tekad dan sikap kami untuk menjadi penjahit kembali merah putih. Kami percaya bahwa inilah tugas sejarah yang amat besar yang menantang di hadapan kita," ujarnya.

Pembahasan persatuan dikatakannya akan diutamakan di samping membahas terkait pilkada serentak 2018 yang juga menjadi salah satu agenda. Zulkifli mengatakan Indonesia butuh solusi untuk tetap mempertahankan keutuhan negeri. Dia menyebutkan Indonesia dikepung kesalahpahaman yang menjadi ancaman persatuan bangsa. Mulai dari salah paham dalam beragama, berpolitik, dan memahami sejarah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Yuk pilih satu aja! Yang mana ya aplikasi mobile banking syariah terbaik menurut kamu?

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement