REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sepeda motor tidak lagi diperbolehkan melintas di Sudirman mulai September 2017 nanti. Pertimbangannya adalah karena ada pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT).
"Pertimbangan karena banyak konstruksi yang dikerjakan (di Sudirman), jadi kita harus mengurai kepadatan," jelasnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).
Sedangkan untuk kendaraan roda empat lanjut dia, sudah lebih dulu diatur dengan memberlakukan ganjil-genap. Tujuannya pun sama untuk mengurangi kepadatan kendaraan si sepanjang ruas jalan Sudirman.
"Kan mobil sudah diberlakukan ganjil genap. Kan kita harus melakukan meminimalisir load kendaraan yang melewati sana," ungkapnya.
Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan apabila pembangunan MRT selesai, motor dapat kembali melewati Sudirman, Budi mengamini. Menurutnya hal tersebut bisa saja terjadi tinggal nanti dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. "Bisa juga (sampai MRT selesai)," ujarnya.
Namun yang pasti, kata Budi, bahwa kebijakan tersebut sengaja dibuat sebagai solusi atas kemacetan yang selama ini terjadi di Sudirman. Pihaknya pun tidak serta merta memutuskan kebijakan tersebut namun sudah dengan pertimbangan dan kehati-hatian. "Mungkin (ini) salah satu solusi yang baik. Kita harus lakukan secara hati-hati dan bertahap," ujarnya.