Sabtu 26 Aug 2017 09:29 WIB

BMKG Jelaskan Fenomena Kabut di Yogya Pagi Ini

Petugas BMKG melakukan monitoring cuaca.
Foto: M. Agung Rajasa/Antara
Petugas BMKG melakukan monitoring cuaca.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memastikan tidak ada hujan abu di Yogyakarta. Fenomena menyerupai hujan abu tipis pagi ini, Sabtu (26/8), adalah kabut akibat kelembapan udara yang tinggi.

"Kami pastikan tidak ada hujan abu. Kabut ini normal terjadi di musim pancaroba," kata Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Agus Sudaryatno saat dihubungi di Yogyakarta, Sabtu.

Sebelumnya, sesuai pantauan cuaca BKMG Yogyakarta pada 26 Agustus 2017 pukul 06.00-07.00 WIB terlihat seperti kabut menyelimuti wilayah DIY. Dalam waktu yang bersamaan beredar berita erupsi Merapi di media sosial dengan mengutip pemberitaan Antara yang sesungguhnya memotret peristiwa erupsi Merapi pada 2010.

"Tingginya kabut juga disebabkan tidak adanya awan yang menghalangi sinar matahari ke bumi. Dengan demikian penguapan menjadi lebih cepat serta memunculkan titik-titik air yang tipis seolah-olah seperti debu," kata dia.

Prakirawan cuaca BMKG Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa memastikan kondisi cuaca saat ini adalah kabut berdasarkan hasil pengukuran, kelembapan udara di Stasiun Geofisika dan Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB mencapai 96 hingga 99 persen.

"Artinya kandungan uap air di udara sangat tinggi," kata dia. Sigit mengatakan kabut akan hilang seiring dengan penyinaran matahari yang sampai ke permukaan tanah.

Sementara itu, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Wahyu Pristiawan mengatakan Gunung Merapi saat ini dalam kondisi aman. "Tidak ada hujan abu yang disebabkan aktivitas Merapi," kata Pristiawan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement