REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan warga minoritas Muslim Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh menyusul terjadinya kekerasan akibat krisis di negara bagian Rakhine di Myanmar. Namun, kepolisian perbatasan Bangladesh justru menutup akses perbatasan mereka dan memaksa warga Rohingya agar kembali ke Myanmar.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun mengatakan akan berkomunikasi dengan Menlu Bangladesh secepatnya.
“Saya berencana melakukan komunikasi dengan Menlu Bangladesh karena dari pagi saya berkomunikasi dengan banyak pihak dari sisi Myanmar kemudian ada beberapa rapat, mungkin sore ini saya akan mencoba berkomunikasi dengan menteri luar negeri Bangladesh,” ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/8).
Pemerintah ingin menggali informasi terlebih dahulu dari situasi di lapangan. Nantinya, Menlu juga akan menyampaikan sejumlah saran dan pesan pemerintah Indonesia dalam menangani masalah ini. Tak hanya itu, kepada Bangladesh, Indonesia juga akan menawarkan bantuannya.
“Kita selalu menawarkan bantuan apabila diperlukan. Mudah-mudahan sore ini saya sudah bisa berkomunikasi dengan menlu Bangladesh,” kata dia.
Kekerasan di Myanmar terjadi setelah gerilyawan Rohingya menyerang 30 kantor kepolisian pada Jumat. Imbasnya, bentrokan pun berlanjut hingga Sabtu dan lebih dari 100 orang juga dilaporkan tewas.