Rabu 30 Aug 2017 20:02 WIB

Kurban dari Indonesia Diharapkan Mampu Redam Pilu Rohingya

Global Qurban di Myanmar tahun lalu.
Foto: Dok ACT
Global Qurban di Myanmar tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah konflik kembali berkecamuk pada Jumat dini hari (25/8) di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, ribuan Muslim Rohingya serentak meninggalkan desa mereka. Hingga hari itu, menurut laporan Reuters, jumlah Muslim Rohingya yang tewas telah mencapai 80 orang.

Keselamatan atas nyawa mereka di sana sudah di ambang batas maut. Nampaknya, menjadi pengungsi tak berstatus kewarganegaraan di Bangladesh dianggap lebih baik daripada mati terbunuh di kampung halaman.

Ketakutan masih menggelayuti wajah mereka ketika kisah demi kisah kekejaman tentara Myanmar terus terlantun. Beberapa pengungsi bahkan memohon agar tidak dikembalikan ke kampung halamannya. “Tolong selamatkan kami. Kami ingin tinggal di sini. Jika terus di sana, kami mungkin akan terbunuh,” ujar Amir Hossain (61).

Gelombang pengungsi diperkirakan akan terus berdatangan menuju Cox’s Bazar, Bangladesh. Jumat (25/8), mitra Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Chittagong, Bangladesh, mengatakan para pengungsi tersebut akan mencari suaka terdekat, yaitu Cox’s Bazar. Perkiraan itu pun kini perlahan kian mendekati realitas. Kamp Kutupalong dan Kamp Balukhali menjadi sasaran utama para warga Rohingya yang bereksodus ke Bangladesh.

“Kamp Kutupalong saja kini sudah ada sekitar 15 ribu KK atau 66 ribu jiwa. Sementara itu, Kamp Balukhali sudah ada 4 ribu KK,” ujar salah satu mitra ACT di Chittagong, Hasan, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/8).

Dia menyebut, menjelang Idul Adha, diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah. Menurutnya, akan banyak pengungsi baru yang merayakan Idul Adha pertamanya di kamp pengungsian. “Tahun lalu, jumlah daging kurban yang kami bagikan ke mereka saja rasanya belum cukup. Alhamdulillah hampir sebagian besar pengungsi mendapat daging kurban, walau jumlahnya tidak begitu banyak,” ujarnya.

Dengan makin banyaknya pengungsi baru yang datang, dia berharap perayaan Idul Adha kali ini dapat mengikis trauma teror yang tengah mereka alami. "Insya Allah, tahun ini Global Qurban tak luput menyapa Muslim Rohingya yang tengah berduka di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Idul Adha tahun ini, kebahagiaan kurban dari Indonesia akan meredamkan pilu yang mereka rasakan," kata Hasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement