Rabu 30 Aug 2017 22:15 WIB

Nazarudin Dinilai Bohong Soal Pertemuannya dengan Sandiaga

Mantan bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin
Foto: Antara/Wahyun Putro A
Mantan bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin, dinilai berbohong terkait pertemuannya dengan mantan komisaris PT Duta Graha Indah (DGI), Sandiaga Uno. Sandi menegaskan dirinya tidak pernah bertemu dengan Nazar untuk membahas proyek-proyek PT DGI.

"Tidak pernah ada pertemuan. Saya tegaskan bahwa itu (ucapan Nazar) adalah bohong dan fitnah," kata Sandi yang bersaksi untuk terdakwa kasus korupsi Rumah Sakit Universitas Udayana, Dudung Purwadi, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (30/8).

 

Sebelumnya, Nazaruddin mengaku pernah bertemu dengan Sandiaga di suatu hotel bintang lima di Jakarta terkait proyek yang diterima PT DGI. Pengakuan tersebut pun lantas ditanyakan hakim kepada Sandiaga secara langsung saat menjadi saksi.

Dalam sidang itu, hakim juga menanyakan terkait komitmen fee. "Tidak ada, dan tidak bertemu," kata Sandi menegaskan.

Kuasa hukum Dudung, Soesilo Aribowo, menambahkan, keterangan dari Sandiaga semakin membuka lebar kebohongan Nazar. "Nazarudin pun juga tidak datang memenuhi panggilan hakim untuk menjadi saksi. Itu artinya Nazarudin tidak berani dikonfirmasi, karena ucapannya bohong semua," ujar dia.

Selain, Sandiaga, dalam sidang tersebut juga dihadirkan Angelina Sondakh, mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat sebagai saksi. Angelina mengatakan proyek-proyek pemerintah pada saat itu memang dipegang Nazaruddin. Sehingga siapa pun yang ingin mendapatkan proyek harus melalui dia.

Sebab Nazaruddin merupakan orang yang berperan meloloskan anggaran, maka dia berhak mengatur pemenang lelang. Nazaruddin bahkan mengatur hingga porsi pekerjaan tiap kontraktor. "Nazar yang menugasi orang-orang. Tapi soal PT DGI saya tidak tahu karena tidak pegang rinciannya," ujar Angelina saat menjadi saksi.

Hakim pun lantas menayakan kepada Angelina mengapa Nazaruddin begitu berpengaruh. "Dia bahkan bisa geser orang-orang yang tidak bisa bekerja sesuai dengan yang dia inginkan. Suami saya termasuk orang yang tidak diperjuangkan atau diangkat karena dia kinerjanya tidak seperti kemauan beliau," jawab Angelina.

Mantan direktur marketing Grup Permai sekaligus anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, dalam sidang sebelumnya mengatakan setiap kontraktor yang memperoleh proyek dari Nazaruddin, termasuk PT DGI, diwajibkan memberikan fee seperti yang telah ditentukan Nazaruddin. "Sebelum anggaran turun sudah dimintai. Tadinya 19 persen untuk fee. Terakhir itu karena PT DGI banyak pengeluaran, jadinya hanya 13 persen," kata Rosa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement