REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak dilakukan upaya intensif untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Myanmar. Seperti dilansir Anadolu, Kamis (31/8), sumber kepresidenan mengatakan, Erdogan berbicara di telepon dengan presiden dari empat negara.
Ia berbicara dengan Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain, Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Erdogan meminta para pemimpin untuk mengintensifkan upaya untuk menemukan solusi bagi krisis kemanusiaan di negara Asia tenggara, di Myanmar.
Berbicara kepada para pemimpin negara-negara mayoritas Muslim, dia ingin memberikan harapan terbaik pada Idul Adha kali ini. Masalah di Suriah, Irak, Yaman, Palestina, Libya dan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, kata Erdogan memberikan bayangan suram pada liburan Idul Adha dan sangat menyedihkan bagi dunia Islam.
Sumber kepresidenan tersebut juga mengatakan, diplomasi telepon Erdogan akan terus berlanjut untuk menyelesaikan konflik Rohingya di Rakhine.
Kekerasan meletus di negara bagian Rakhine di Myanmar pada 25 Agustus ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Ini memicu masuknya pengungsi baru ke negara tetangga Bangladesh, meskipun negara tersebut menutup perbatasannya dengan para pengungsi.