REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Menteri Pertahanan AS Jim Mattis telah menandatangani perintah untuk mengirim tentara tambahan ke Afghanistan. Mattis mengatakan anggota Kongres akan diberi penjelasan sebelum rincian dipublikasikan. Mattis menolak berkomentar terkait berapa banyak lagi tentara yang akan dikirimkan ke Afghanistan.
"Ya, saya telah menandatangani perintah tapi tidak lengkap, dengan kata lain saya telah menandatangani beberapa perintah untuk pasukan yang akan pergi dan kami mengidentifikasi yang spesifik," ujar Mattis seperti dilansir Aljazirah, Kamis (31/8).
Namun, pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Presiden Donald Trump telah memberi Mattis wewenang untuk mengirim sekitar 4.000 tentara tambahan ke Afghanistan. Pejabat lain, yang berbicara dengan kantor berita The Associated Press, mengatakan bahwa AS akan mengirim sekitar 3.900 tentara tambahan ke negara tersebut.
Komentar Mattis muncul sehari setelah Pentagon mengungkapkan bahwa kekuatan pasukan AS di Afghanistan telah mencapai 11 ribu tentara. Peningkatan jumlah prajurit yang belum ditentukan akan ditambahkan ke 11 ribu yang ada.
Setelah meninjau ulang kebijakan Afghanistannya selama berbulan-bulan, Trump mengirim AS pekan lalu ke sebuah konflik terbuka di negara tersebut dan berjanji akan melakukan kampanye peningkatan untuk melawan Taliban Afghanistan.
Situasi keamanan di Afghanistan telah memburuk untuk pemerintah AS dan Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan, pemerintah Afghanistan dinilai oleh militer AS mengendalikan atau mempengaruhi hampir 60 persen dari 407 kabupaten Afghanistan pada 20 Februari, turun hampir 11 persen dari waktu yang sama tahun 2016.