Senin 04 Sep 2017 10:20 WIB

Panglima AD Myanmar: Rohingya Urusan yang Tertunda

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Militer Myanmar berpatroli di negara bagian Rakhine yang merupakan wilayah Muslim Rohingya tinggal (Ilustrasi)
Foto: AP Photo
Militer Myanmar berpatroli di negara bagian Rakhine yang merupakan wilayah Muslim Rohingya tinggal (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR -- Panglima Angkatan Darat Jenderal Senior Myanmar, Min Aung Hlaing, menyatakan, pembukaan lahan desa Rohingya adalah langkah penting dalam membasmi kelompok yang militan. Hlaing menggambarkan, tindakan keras terhadap warga Rohingya sebagai urusan yang belum selesai sejak perang dunia II.

"Tentara sedang menjalankan tugas patriotnya untuk melestarikan perbatasan Myanmar dan untuk mencegah gerilyawan Rohingya merebut wilayah mereka sendiri di Negara Bagian Rakhine Utara," kata Hlaing seperti dilansir dari Dhaka Tribune, Senin (4/9).

Media Australia, The Australian, melaporkan bahwa Hlaing menyatakan persoalan orang Bengali, sebutan pemerintah Myanmar untuk orang Rohingya, adalah pekerjaan lama yang harus segera dituntaskan. Walaupun, upaya pembumihangusan itu sudah lama berlangsung.

Karena itu pula, Hlaing meminta, kepada institusi pemerintah dan seluruh masyarakat Myanmar untuk mendukung tindakan militer Myanmar sekaligus sebagai cara membela negara dengan jiwa patriot yang kuat. 

Meski begitu, atas tindakannya Myanmar mendapat kecaman dari masyarakat internasional atas pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di negara bagian Rakhine. Sekelompok militan kecil yang tidak memiliki apa-apa kecuali pisau dan tombak, dilaporkan menyerang beberapa posko pemerintah pada 25 Agustus lalu. Pasukan militer Myanmar kemudian merespons serangan tersebut dengan menunjukkan kekuatan yang tidak proporsional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement