Kamis 07 Sep 2017 02:45 WIB

MUI Imbau Umat Buddha tak Dimusuhi Akibat Tragedi Rohingya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur di pesawahan setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9).
Foto: Danish Siddiqui/Reuters
Pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur di pesawahan setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, kekejaman yang dilakukan terhadap etnis Rohingya di Myanmar tidak hanya menyangkut masalah kemanusiaan. Namun, peristiwa ini juga menyangkut masalah keagamaan.

"Meskipun demikian, kami menghimbau masyarakat Indonesia agar tak menjadikan masalah yang terjadi di Myanmar sebagai dasar untuk membenci dan memusuhi umat Buddha yang ada di negeri ini," katanya, Kamis, (7/9).

Ini jelas tidak tepat dan tidak pada tempatnya karena yang melakukan perbuatan terkutuk tersebut bukanlah umat Buddha Indonesia tapi umat Buddha Myanmar. Apalagi, mengingat hubungan baik kami dengan pemeluk-pemeluk agama yang ada di Tanah Air selama ini terutama dengan pengikut agama Buddha yang sudah berjalan cukup baik.

"Kami mengimbau para pemuka dari masing-masing agama di Tanah Air untuk merapatkan barisan guna menjaga persatuan dan kesatuan dan jangan sampai masalah di Myanmar ini mengganggu stabilitas dalam negeri," ujarnya.

Menurut Anwar yang juga Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah mengatakan, MUI juga menghimbau pemerintah untuk lebih aktif lagi melakukan langkah-langkah guna mencarikan solusi dari persoalan yang sedang dihadapi.

"Kami patut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang sudah melakukan langkah-langkah diplomasi dan langkah-langkah konkret untuk membantu umat Islam Rohingya yang sedang menghadapi masalah agar mereka dapat keluar dari persoalan yang sedang mereka hadapi," ujar Anwar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement