Kamis 07 Sep 2017 03:30 WIB

Penulis Novel: Pajak Buku Terlalu Tinggi

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Bilal Ramadhan
Penulis, Idealisa Masyrafina
Foto: Instagram Idealisa Masyrafina
Penulis, Idealisa Masyrafina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan novelis Tere Liye untuk menghentikan menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku karena tingginya pajak profesi dan buku juga dirasakan penulis novel lain, Idealisa Masyrafina (26 tahun). Perempuan yang akrab disapa Idel ini mengatakan, novelis populer sekelas Tere liye yang novelnya sudah best seller trus bukunya banyak difilmkan bisa mengeluh pajak yang tinggi. Artinya uang royaltinya habis untuk membayar pajak.

"Sementara royaltinya rata-rata hanya 10 persen karena operasional penerbitan tinggi. Dapatnya (royaltinya) sedikit, pajaknya 15 persen," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (6/9).

Karena pajak yang tinggi sementara royaltinya kecil, perempuan yang menulis novel 'Remember Us' ini menyebut ada juga penulis yang memilih menerbitkan tulisannya lewat e-book. Namun, tetap saja buku masih menjadi pilihan utama.

Ia pernah menawari pembaca yang ingin membeli bukunya karena novelnya sedang terjual habis. Namun, ketika ia menawari membaca e-book saja, mereka menolak dan tetap ingin membaca buku. Mereka cenderung lebih suka cetak.