REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menyusul terjadinya kasus pemerkosaan yang dilakukan salah satu pengemudi ojek daring, Grabbike Chairullah, Rabu (6/9) lalu, Komunitas Ojek Daring se-Indonesia meminta agar konsumen tidak perlu merasa khawatir. Sebab, satu oknum itu menurut Aris tidak mewakili semua karakteristik pengemudi daring.
Jika ada pengemudi yang nakal maka pihak komunitas siap membantu konsumen dan kepolisian. "Kami komunitasnya cukup solid, saling melindungi driver maupun konsumen,” kata Koordinator Komunitas Ojek Daring, Aris Clowor kepada Republika, Jumat (8/9).
Dia pun menceritakan ketika kerap terjadi begal, komunitas ini juga bahu-membahu untuk saling melindungi, termasuk memberikan perlindungan konsumen kalau dirugikan driver. “Silakan melaporkan, kami siap serahkan ke polisi," kata Aris.
Aris melontarkan imbauan ini karena anggota komunitas mengaku cukup khawatir dengan adanya penurunan penumpang. Mereka khawatir kalau kejadian tersebut membuat para penumpang merasa tidak aman. "Kami ada kekhawatiran memang dari kejadian tersebut, gara-gara satu driver, mencoreng semua nama baik driver se-Indonesia," ujar
Aris menyatakan, komunitas pengemudi ojek daring sangat mengecam keras kasus pemerkosaan yang dilakukan salah satu pengemudi daring. Karena itu, dia menyatakan sangat mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan memberikan hukuman seberat-beratnya pada pengemudi yang melakukan kejadian ini. "Biar jadi pelajaran," kata dia.
Sebelumnya, pengemudi Grabbike, Chairullah (37 tahun) ditangkap polisi karena melakukan pemerkosaan siswi berinisial DS (17) di Jalan Slamet Riyadi IV, Matraman, Jakarta Timur. Chairullah ditangkap Kamis (7/9) dini hari.