Jumat 08 Sep 2017 18:51 WIB

Mendikbud Apresiasi Pemangku Kepentingan Bantu Turunkan Buta Aksara

Rep: RR LAENY/ Red: Winda Destiana Putri
Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan yang telah membantu pemerintah sehingga berhasil menurunkan angka buta aksara. Dengan kerja sama yang baik ini, Indonesia berhasil menuntaskan penduduk buta aksara sampai dengan 97,93 persen.

“Saya sangat bangga tingkat buta aksara di Indonesia mengalami penurunan yang drastis. Ini suatu prestasi yang luar biasa,” kata Mendikbud pada acara puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2017, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (8/9).

Mendikbud mengatakan, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia juga tidak terlepas dari penduduk yang mengalami buta aksara. Contohnya seperti Amerika Serikat (AS) yang buta huruf masih sekitar 1 persen. “Walaupun penduduk buta aksara di negara kita tinggal 2,07 persen atau 3,4 juta orang, kita perlu kerja keras lagi untuk menuntaskannya,” katanya.

Dalam penuntasan buta aksara, Mendikbud mengingatkan kepada seluruh pegiat pendidikan, bahwa keberaksaan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung saja, tetapi perlu dipastikan jika warga belajar sudah bisa membaca, Ia harus betul-betul mengerti yang dibacanya.Begitu juga dengan menulis, perlu dipastikan betul ia mengerti dengan yang ditulisnya. 

"Hal sama juga dengan menghitung. Dengan begitu, maka masyarakat yang beraksara tidak kembali lagi menjadi buta aksara,” ujarnya.

Pada puncak peringatan HAI tahun ini, Mendikbud menyampaikan pesan kepada seluruh penduduk Indonesia untuk terus belajar. 

“Betapa pentingnya belajar. Inilah yang ditekankan dalam Program Pendidikan Karakter (PPK), bahwa belajar dapat dilakukan di mana saja, baik itu di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” katanya. Ia berpesan kepada seluruh kepala daerah yang menerima penghargaan hari ini untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat di sana atas keberhasilannya dalam keberaksaraan, pesankan bahwa belajar itu penting.

Pemerintah daerah penerima penghargaan Anugerah Aksara tahun ini adalah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Selain pemerintah daerah, penghargaan juga diberikan kepada pegiat keaksaraan dan lembaga pendidikan non formal dan informal. Untuk pegiat keaksaraan, penghargaan diberikan kepada M. Rusli Abdillah dari Kota Pontianak Kalimantan Barat, Maktuf dari Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Lies Umami dari Kabupaten Cirebon Jawa Barat, I Wayan Mertayasa dari Kabupaten Karangasem Bali, dan Djufri Abbas HS dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement