REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kebun anggrek Titi Orchid di Jalan Boyong, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil membudidayakan dan menyelamatkan anggrek khas lereng Gunung Merapi, vanda tricolor. Anggrek ini hampir punah akibat beberapa kali terkena erupsi.
"Tanaman bunga anggrek khas lereng selatan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman ini terancam punah akibat beberapa kali diterjang awan panas erupsi," kata Titi, pemilik Titi Orchid di Jalan Boyong, Kecamatan Pakem, Sleman, Selasa (19/9).
Menurut dia, bunga anggrek berbunga putih dengan bercak totol ungu kemerahan ini dulunya sangat banyak dan tumbuh secara liar menempel di batang pohon-pohon keras di lereng selatan Gunung Merapi. "Terjangan awan panas erupsi Gunung Merapi pada 1994 telah menghanguskan habitat asli anggrek khas lereng Gunung Merapi ini. Apalagi kawasan hutan lindung dan cagar budaya Plawangan, Turgo pernah dilanda kebakaran pada 2002 dan awan panas erupsi Merapi pada 2006 serta 2010 semakin mengancam keberadaan anggrek spesifik Merapi ini," katanya.
Ia mengatakan kerusakan kawasan hutan lereng Merapi tersebut menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan perkembangbiakan vanda tricolor ini. "Kami mencoba untuk mempertahankan dan membudidayakan anggrek khas lereng Merapi yang tidak ada di tempat lain ini agar tidak punah," katanya.
Titi mengatakan jenis anggrek yang termasuk langka ini sekarang hampir punah sehingga pihaknya membuka pintu kepada pihak-pihak yang betul-betul ingin menanam dan mengembangbiakan annggrek lereng Merapi ini. "Kami akan berikan bibit anggrek khas Merapi ini kepada siapapun yang benar-benar ingin mengembangbiakkan. Kami juga membuka pintu kebun anggrek bagi sipapun yang ingin mempelajari teknik penanaman dan pengembangbiakan anggrek Merapi ini," katanya.
Ia mengatakan masyarakat juga bisa berkunjung ke kebun anggrek Titi Orchid untuk melihat lebih dari 200 jenis bunga anggrek dari dalam maupun luar negeri. "Kami juga mengembangkan anggrek dari India, Nepal, Brasil, Filipina maupun Myanmar. Sedangkan jenis anggrek dari dalam negeri atau asli Indonesia diantaranya berasal dari Papua, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa daerah lainnya," katanya.