Selasa 19 Sep 2017 16:15 WIB

Luhut: Ributin G30S/PKI itu Kurang Kerjaan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
 Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menilai masyarakat tak perlu lagi membahas isu G 30S/PKI lantaran justru menghabiskan energi positif bangsa. Menurut dia, mewaspadai munculnya kembali pergerakan ini merupakan hal yang wajar, namun tak perlu dilakukan secara berlebihan.

"Kalau ributin itu saja (G30 S/PKI), kurang kerjaan gitu lho. Diwaspadai oke, tapi jangan terlalu hebohlah, kayak mau perang dunia. Saya kan ngalamin, kalian belum lahir," kata Luhut di Kompleks Istana Presiden, Selasa (19/9).

Salah satu langkah pemerintah untuk mewaspadai munculnya gerakan PKI ini dilakukan dengan meningkatkan keamanan dan juga kesejahteraan. Luhut menjelaskan, komunisme dapat kembali muncul apabila terjadi ketidakadilan di dalam masyarakat. Komunisme, kata dia, tak akan muncul jika rakyat telah sejahtera.

"Komunis itu terjadi kalau terjadi ketidakadilan. Kalau rakyat sejahtera, siapa yang mau komunis? Cina itu partainya saja komunis, rakyatnya mau gimana komunis mereka sudah pakai gadget semua," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement