Jumat 22 Sep 2017 12:45 WIB

Wasekjen Golkar Ragukan Surat Dukungan untuk Emil di Pilkada

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Surat edaran DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Foto: Ist
Surat edaran DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meragukan surat keputusan dari DPP Partai Golkar yang beredar melalui media sosial pada Jumat (22/9) pada merupakan surat asli. Surat tersebut berisi pernyataan DPP Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien sebagai pasangan calon gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.

Ace menyebut surat tersebut bukan surat resmi partai karena tidak bernomor dan belum memiliki tanggal. "Kalau kita lihat secara detail dari surat yang beredar di media sosial hari ini memang tidak ada nomor dan tanggal. S sebagai surat resmi partai surat itu tidak sah sebagai surat resmi. Saya anggap surat itu belum resmi secara administrasi sebagai surat partai," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (22/9).

Menurut Ace, DPP Partai Golkar memiliki mekanisme dan penunjuk pelaksaan dalam penerbitan surat resmi. Ia mencontohkan jika berkaitan dengan DPD Partai Golkar Provinsi maka surat tersebut juga menyertakan tanda tangan dari DPD PG provinsi. 

Namun, surat tersebut diketahui tanpa tanda tangan Ketua DPD PG Jabar Deddy Mulyadi. "Surat itu harus ada approve-nya dan itu semua belum ditandatangan resmi oleh mereka. Harusnya tanda tangan dulu masing-masing pihak, baru ketua umun dan sekjen tanda tangan," ujar Anggota Komisi II DPR tersebut.

Ia juga mengaku mengetahui surat tersebut dari informasi yang beredar di media sosial. Hal ini pun turut menjadi pertanyaannya. Sebab selama ini, DPP PG selalu menyampaikan secara khusus kepada DPD PG Provinsi untuk menjalankan tugasnya. Namun bukan seperti beredar surat melalui media sosial.

Karena itu, ia pun meragukan jika surat tersebut benar ditandatangani oleh Ketua Umum Setya Novanto. Apalagi, Novanto sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena penyumbatan jantung. “Nggak tau (benar atau tidak). Bisa saja pihak-pihak tertentu. Pak Novanto kan lagi sakit,” kata dia. 

Ia enggan menduga-duga pihak yang berada dibalik beredarnya surat tersebut, meski sependapat tetap perlu ditelusuri pihak tersebut. "Harusnya ditelusuri karena ini menyangkut informasi yang resmi partai," ujarnya.

Beredar surat berkop DPP Golkar dengan klasifikasi rahasia yang menyebutkan DPP Partai Golkar telah menetapkan dan mengesahkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jabar. Emil sapaan akrab, Ridwan Kamil, akan dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin. Surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham.

Surat ini mengejutkan karena hasil rapat pimpinan daerah (rapimda) Partai Golkar Jabar sepakat mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jabar pada Pilkada 2018. Rapat tersebut, dihadiri oleh seluruh pengurus Golkar dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Keputusan tersebut, dibacakan secara bulat oleh masing-masing pimpinan DPD tingkat II.

Bahkan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan DPP Partai Golkar memprioritaskan rekomendasi pencalonan Pilgub Jabar kepada Dedi Mulyadi. Idrus mengeluarkan pernyataan itu di sela-sela rapat tertutup DPP Partai Golkar untuk membahas pemenangan Pilkada Serentak 2018, 1 Agustus 2017.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement