Jumat 22 Sep 2017 16:18 WIB

DPP Golkar: Surat Dukungan ke Emil 'Bodong'

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham menegaskan surat keputusan DPP Partai Golkar yang beredar melalui media sosial adalah surat palsu atau 'bodong'. Menurut Idrus, DPP Partai Golkar tak pernah mengeluarkan surat yang berisi pernyataan DPP Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien sebagai pasangan calon gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. 

"Terkait beredarnya surat yang saya istilahkan itu adalah surat bodong," ujar Idrus dalam keterangan persnya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Jumat (12/9).

Idrus mengatakan surat yang beredar tersebut tidak seperti surat yang dikeluarkan secara resmi oleh DPP Partai Golkar. Surat tersebut tanpa nomor, tanggal dan juga tanpa stempel. "Nggak mungkin kita keluarkan surat tanpa stempel, tanpa nomor surat dan tanpa tanggal," ujar Idrus.

Idrus mengatakan, tak hanya surat dukungan terhadap Ridwan Kamil dan Daniel yang beredar viral dan sampai kepadanya. Namun juga surat dengan kop DPP Partai Golkar yang menyatakan mendukung pasangan lainnya.

"Saya tadi baru dikirimi surat dewan pembina di WA bukan hanya itu ada nama lain bukan hanya RK Danil tapi Ucok-Daniel dan Haji Endang-Danil, sehingga dengan demikian bahwa sampai pada hari ini DPP belum mengeluarkan secara resmi tentang pasangan yang diusung Partai Golkar di Jawa Barat," ujarnya.

Beredar surat berkop DPP Golkar dengan klasifikasi rahasia pada Jumat pagi. Surat itu menyebut DPP Partai Golkar telah menetapkan dan mengesahkan Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar. 

Emil sapaan akrab, Ridwan Kamil, akan dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin. Surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement