REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir beredar foto tersangka kasus korupsi KTP Elektronik (KTP-el), Setya Novanto sedang berbaring di tempat tidur Rumah Sakit (RS) Premier, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam foto itu terlihat Novanto dipasangi alat bantu pernafasan dan tangannya dipasangi infus.
Namun respons yang muncul dari masyarakat justru mencibir dan mempertanyakan apakah Ketua Umum Golkar itu tersebut benar-benar sakit, atau hanya pura-pura. Bahkan masyarakat menilai ada kejanggalan di dalam foto tersebut.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Golkar, Endang Srikarti Handayani mengaku tidak mengerti alat medis yang dianggap janggal oleh publik. "Saya tidak mengerti tentang alat medis yang digunakan beliau (Novanto). Saya cuma jenguk sebentar," tutur Endang, saat dihubungi oleh Republika.co.id, Kamis (28/9).
Kemudian saat ditanya, kapan foto itu diambil? Endang menjawab foto itu setelah Novanto menjalani operasi jantung di ruang ICU. Selain itu, Endang juga tidak yakin Novanto menyadari kedatangannya di ruangan itu. Sebab saat ia menjenguk Novanto tengah tidur di atas ranjang. "Kondisinya dia sedang tidur waktu saya jenguk," ucap dia.
Sebelumnya publik di dunia maya, turut memberikan komentar terhadap foto Ketua Umum Golkar tersebut. Salah satu bagian yang yang dipertanyakan adalah layar elektrokardiogram yang berada di samping Novanto. Dalam foto itu, garis layar untuk mendeteksi aktivitas jantung pasien tersebut tak terlihat bergelombang alias datar, ini dinilai janggal oleh mereka.