Jumat 29 Sep 2017 17:05 WIB

TNI Bantu Bersihkan Tumpahan Lemak Sawit di Teluk Bayur

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Sedikitnya 3 ribu ton minyak sawit mentah (CPO) tumpah ke perairan Teluk Bayur pada Kamis (28/9) siang. Insiden ini terjadi lantaran tangki timbun milik PT Wira Inno Mas mengalami kebocoran yang diduga akibat tekanan tangki yang terlampau tinggi.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Sedikitnya 3 ribu ton minyak sawit mentah (CPO) tumpah ke perairan Teluk Bayur pada Kamis (28/9) siang. Insiden ini terjadi lantaran tangki timbun milik PT Wira Inno Mas mengalami kebocoran yang diduga akibat tekanan tangki yang terlampau tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- TNI Angkatan Laut juga mengerahkan personelnya untuk mempercepat proses pembersihan tumpahan lemak sawit (PFAD) di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat. Komandan Lantamal II Padang Agus Sulaeman menyebutkan, pihaknya mengirimkan 50 prajurit Lantamal dan marinir untuk membantu proses pengangkutan gumpalan lemak sawit di laut menuju darat.

Agus melihat, hingga Jumat (29/9) siang luasan area yang terdampak sudah jauh berkurang dibanding Kamis (28/9) kemarin. Ia memperkirakan total area terdampak seluas 300 yard atau sekitar 250 meter persegi.

"Tapi sekarang sudah jauh berkurang. Sebaran sudha terkumpul. Lemak sawit ini menggumpal sehingga mudah bagi kami untuk mengangkutnya," ujar Agus, Jumat (29/9).

Agus menargetkan proses pembersihan bisa rampung pada Sabtu (30/9) besok. Apalagi hari ini ada bantuan alat berat yang didatangkan perusahaan dari Pasaman Barat. Ia juga mengatakan bahwa keberadaan tumpahan lemak sawit tidak mengganggu operasional kapal di pelabuhan lantaran sifat fisik tumpahan lemak sawit yang menggumpal di permukaan air.

"Ini kan mengapung sehingga mudah diambil dan juga tidak bercampur dengan air," katanya.

Manajer Operasional PT Wira Inno Mas Hendra Leo mengungkapkan, hasil analisis perusahaan menunjukkan bahwa besaran lemak sawit yang sempat terbuang ke laut pada Kamis (28/9) kemarin sebanyak 30 ton. Sementara sebanyak 200 ton lainnya berhasil disedot melalui bundwall atau sekat pembatas. Hingga Jumat (29/9) siang, perusahaan menaksir masih ada sekitar 20 ton lemak sawit yang masih belum diangkut ke darat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement