Senin 02 Oct 2017 13:26 WIB

Aktivitas Kegempaan Gunung Agung Menurun

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aktivitas kegempaan Gunung Agung (3.142 mdpl) di Kabupaten Karangsem, Bali mulai mengalami penurunan sejak dua hari terakhir.

"Memang ada penurunan jumlah gempa sejak dua hari lalu sesuai hasil pencatatan di posko pemantauan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Desa Rendang, Karangasem, Senin (2/10). Menurutnya, meskipun mengalami penurunan aktivitas kegempaan, tetapi kualitas dan kuantitas gempa masing tergolong tinggi, selain memang gunung api tertinggi di Pulau Dewata itu masih berstatus awas atau pada level empat.

"Selain itu, secara visual keadaan puncak belum ada perkembangan," ucap Gede.

Sebelumnya pengamatan pada (30/9) lalu permukaan kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem sudah retak yang diperkirakan memiliki panjang mencapai kurang dari 100 meter. PVMBG mengumumkan aktivitas kegempaan Gunung Agung pada (2/10) Pukul 06.00 sampai 12.00 WITA yakni kegempaan vulkanik dalam mencapai 88 kali, vulkanik dalam mencapai 143 kali dan tektonik lokal sebanyak 16 kali.

Masyarakat dalam status awas di sekitar Gunung Agung diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di zona bahaya yaitu area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara selatan.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mencatat jumlah pengungsi sesuai data terakhir mencapai sekitar 144.389 orang tersebar pada sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata. Sebagian besar pengungsi ditampung di Gedung Olahraga (GOR), tenda pengungsian darurat, balai masyarakat, balai banjar dan tempat pengungsian mandiri lain yang tersebar di beberapa wilayah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement