Rabu 04 Oct 2017 14:06 WIB

Puluhan Napi Dipindahkan ke Lapas Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Ratusan warga binaan Lapas Indramayu menggelar khataman Alquran di Masjid Attaqwa Lapas Indramayu (Ilustrasi)
Foto: Republika/Lilis Handayani
Ratusan warga binaan Lapas Indramayu menggelar khataman Alquran di Masjid Attaqwa Lapas Indramayu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan narapidana dari berbagai daerah di Jabar dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu. Pemindahan itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan akibat semakin sesaknya lapas, pengamanan semakin ditingkatkan.

"Ada penambahan 30 narapidana," kata Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Sulistyadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/10).

Narapidana pindahan itu berasal dari berbagai kasus seperti narkoba dan kriminal lainnya. Selain itu, adapula dua narapidana yang tersangkut kasus terorisme.

Sulistyadi mengatakan, pemindahan narapidana tersebut dilakukan dengan sejumlah alasan. Untuk pindahan narapidana dari Majalengka, alasannya disebabkan bangunan Lapas di Majalengka sedang direnovasi.

Menurut Sulistyadi, penitipan narapidana dari lapas lain merupakan hal biasa. Saat ada lapas yang membutuhkan bantuan, maka bisa dibantu oleh lapas lainnya. "Saling membantu setiap lapas," ucap Sulistyadi.

Penambahan narapidana tersebut menambah jumlah penghuni di lapas Indramayu. Apalagi sebelum penambahan, kapasitas lapas sudah overload.

Sulistyadi menyebutkan, saat ini Lapas Kelas II B Indramayu menampung sebanyak 632 narapidana. Jumlah tersebut jauh dari jumlah ideal kapasitas lapas Indramayu yang hanya 380 narapidana saja.

Penambahan narapidana itu memang telah memberikan dampak bagi lapas, terutama masalah keamanan. Apalagi, saat ini, lapas sangat kekurangan petugas keamanan.

Sulistyadi menyebutkan, perbandingan jumlah sipir dan narapidana saat ini 1:100. Padahal, idealnya satu sipir hanya mengawasi sebanyak 25 narapidana saja. Namun demikian, Sulistyadi menjamin tidak ada pengurangan pelayanan. Pelayanan di lapas akan dilaksanakan secara optimal.

Untuk menambal kekurangan petugas,kata dia, pengamanan petugas lapas dibantu oleh petugas kepolisian. Sejumlah polisi disiagakan di lapas guna mengantisipasi timbulnya kerusuhan.

Selain itu, upaya antisipasi lain yakni dengan menggencarkan pembinaan terutama keagamaan. Setiap hari  para narapidana diberikan siraman rohani.

"Ada dari kantor agama, PBNU, polisi dan lain-lain. Ada juga program kejar paket dari dinas pendidikan," ucap Sulistyadi.

Sementara itu, kegiatan siraman rohani kepada  para warga binaan Lapas Indramayu itu di antaranya dilakukan oleh jaajaran Satlantas Polres Indramayu.

"Dengan kegiatan tersebut kami berharap agar (narapidana) bisa kembali sebagai manusia yang taat terhadap aturan agama dan negara sehingga bisa diterima kembali oleh lingkungan dan  masyarakat," tandas  Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement