Rabu 04 Oct 2017 14:59 WIB

Anggota TNI Mundur Jika Berpolitik, JK: Kayak Agus Itu Bagus

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Foto: Ist
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta agar anggota TNI yang ingin terjun ke politik praktis, mengundurkan diri terlebih dahulu dari institusinya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Agus Harimurti Yudhoyono yang melepaskan diri dari TNI untuk terjun dalam politik dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

"PNS (Pegawai Negeri Sipil) boleh memilih, boleh juga dipilih tapi harus keluar dulu. TNI juga begitu, boleh dipilih tetapi harus keluar dulu, kalau memang mau berpolitik praktis ya keluar dulu kayak Agus, bagus itu kan," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Rabu (4/10).

Jusuf Kalla mengingatkan kepada para pejabat negara untuk tidak sembarangan mengutarakan keinginan berpolitik. Sebab, politik praktis ini berarti pihak yang dipilih dan memilih. Oleh karena itu apabila ada pejabat negara ingin berpolitik praktis, maka harus mengundurkan diri dari institusinya terlebih dahulu.

"Berpolitik itu memang agak bias juga, jangan orang ngomong terus langsung berpolitik, jangan, politik praktis itu ya ingin dipilih ingin memilih itu yang praktis. Tapi tentu ada macam-macam berbeda pandangan, tidak berarti itu perpecahan," kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengakui bahwa sebagai panglima, dirinya juga berpolitik. Namun, politik yang dia jalankan merupakan politik negara, bukan politik praktis. Artinya, tindakan yang dia lakukan selama ini merupakan pelaksanaan tugas yang sesuai dengan konstitusi.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) itu turut menyinggung sisa masa tugasnya yang hanya tinggal enam bulan. Dia mengaku harus menyiapkan kader-kader terbaik agar solid antar matra TNI, masyarakat, dan yang paling penting meningkatkan kesatuan komando.

Gatot menyampaikan, bahwa sekarang ini TNI berada dalam berbagai survei sebagai institusi yang paling dipercaya rakyat. Menurutnya, ini adalah kerja estafet dari para pemimpin dan prajurit TNI, mulai dari kondisi terpuruk hingga seperti sekarang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement