Tokoh Katolik paling terkemuka di Australia, Kardinal George Pell, tiba di gedung pengadilan Magistrates' Court di Kota Melbourne, Jumat (6/10/2017) untuk menjalani persidangan pra peradilan dalam kasus dakwaan pelanggaran seksual di masa lalu.
Kepolisian negara bagian Victoria pada bulan Juni 2017 menuntut Kardinal Pell dengan dakwaan pelanggaran seksual masa lalu yang melibatkan sejumlah pelapor. Perincian dan isi dari dakwaan tersebut belum dipublikasikan.
Persidangan pra peradilan ini akan menghadirkan sekitar 50 saksi yang hasilnya akan menentukan apakah kasus Kardinal Pell dilanjutkan dalam persidangan kriminal. Kardinal Pell membantah keras seluruh dakwaan tersebut.
Tokoh agama ini dan penasehat hukumnya memasuki gedung pengadilan dengan pengawalan polisi. Suasananya sama dengan persidangan pertamanya pada Juli 2017 yang juga dipenuhi dengan awak media.
Sejumlah wartawan bahkan sudah mengantri untuk mendapatkan tempat di dalam ruang persidangan sejak pukul 5:00 pagi. Sementara itu Kepolisian Victoria memblokir sebagian jalan William Street di luar gedung pengadilan.
Usai persidangan sejumlah demonstran meneriaki Kardinal Pell saat dia meninggalkan gedung pengadilan bersama tim penasehat hukumnya. Dia tidak menunjukkan reaksi terhadap teriakan tersebut.
Jaksa penuntut umum bulan lalu dijadwalkan memberikan bukti-bukti materi singkat kepada tim hukum Kardinal Pell, termasuk pengacara ternama di Australia, Robert Richter QC.
Pada bulan Juli lalu, Richter menjelaskan dalam persidangan pertama Kardinal Pell bahwa kliennya itu akan mempertahankan diri tidak bersalah dalam atas dakwaan tersebut.
"Untuk menghindari keraguan dan karena kepentingan, izinkan saya menyatakan bahwa Kardinal Pell tidak mengaku bersalah atas semua dakwaan itu dan akan bertahan dengan praduga tidak bersalah yang memang dimilikinya," katanya.
Sementara itu hakim yang memimpin persidangan ini telah menolak permintaan media untuk mendapatkan berkas-berkas persidangan termasuk surat dakwaan. Tampaknya, sikap pengadilan itu tidak akan berubah dalam persidangan hari ini.
Paus di Vatikan sebelumnya mengizinkan Kardinal Pell meninggalkan tugasnya sebagai Prefek Sekretariat Vatikan, sebuah jabatan sangat senior dalam kepausan, untuk kembali ke Australia menghadapi dakwaan tersebut.
Keuskupan Agung Sydney sebelumnya mengatakan tidak akan membayar biaya hukum Kardinal Pell yang juga mantan Uskup Agung Sydney.
Namun para pendukung Kardinal Pell telah mengumpulkan dana untuk membantu membiayai tim penasehat hukumnya. Pengumpulan dana ini dikelola sebuah firma hukum di daerah Ivanhoe East di pinggiran Kota Melbourne.
Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News di sini.