REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan deras kini semakin sering mengguyur kota Hujan Bogor, terutama di kawasan Puncak sebagai kawasan hulu sungai Ciliwung. Akibatnya, debit air Ciliwung di permukaan air Katulampa, Bogor, berstatus siaga.
Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, hingga siang ini bendung Katulampa terpantau normal dengan tinggi permukaan air mencapai 30 sentimeter. Namun, sebelumnya Katulampa berstatus siaga tiga dengan ketinggian air mencapai 110 sentimeter.
"Debit air paling tinggi itu kemarin, mencapai 110 sentimeter. Itu angka tertinggi sampai saat ini," ungkap Andi pada Republika, Senin (9/10).
Andi menuturkan, status Bendung Katulampa dibagi menjadi lima macam. Yaitu, keadaan normal yakni ketinggian air mencapai 30 sentimeter, lalu 40 hingga 80 sentimeter menunjukkan siaga empat, 80 hingga 150 sentimeter menunjukkan siaga tiga, berikutnya 150 hingga 200 sentimeter menunjukkan siaga dua, dan terakhir di atas 200 sentimeter menunjukkan siaga satu.
Adapun yang menjadi patokan pemantauan, dikatakan Andi, yakni merujuk pada deras hujan yang terjadi di Puncak sebagai kawasan hulu DAS Ciliwung. "Jadi hasil pemantauan kami itu bukan berdasarkan hujan lokal (hujan yang terjadi di kota Bogor) ya, namun patokan kami itu hujan yang terjadi di kawasan Puncak," kata Andi menjelaskan.
Saat musim penghujan tiba, Andi menegaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan tim pemantau pintu air Manggarai. Hal itu dilakukan, untuk selalu waspada akan datangnya banjir kiriman dari Bogor ke Ibukota.