REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian masih mendalami latar belakang tiga anggota brimob yang tewas tertembak saat bertugas di lokasi pengeboran minyak PT Sarana Gas Trembul di Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang diduga dilakukan oleh rekannya sendiri.
"Dari laporan awal dimungkinkan motif pribadi, semua orang pasti punya persoalan," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Rabu (11/10).
Menurut dia, dari keterangan saksi saat kejadian diketahui tidak terjadi percekcokan di antara para korban sebelumnya. Ia menuturkan ada tim yang dikirim untuk mendalami kejadian tersebut. Tim tersebut beranggotakan Direktur Reserse Kriminal Umum, Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Tengah, dan Kepala Laboratorium Forensik.
Para korban sendiri diketahui merupakan anggota Subden IV Satuan Brimob Pati. Ketiganya merupakan bagian dari enam anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjaga proyek vital nasional itu. Ketiga korban tewas tersebut masing-masing Bripka BT, Brigadir BW, dan Brigadir AS.
Dalam kejadian itu, hanya terdapat satu senjata api jenis AK 101 di dekat tubuh Bripka BT. Luka tembak diketahui terdapat di bagian tubuh Brigadir BW dan AS. Sementara pada Bripka BT didapati luka tembak di bagian kepala.