Jumat 13 Oct 2017 00:42 WIB

Anies: Sampai Bertemu di Balai Kota

Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan memakai sepatu untuk melakukan sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan memakai sepatu untuk melakukan sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies langsung menyela fotografer yang mengambil gambar terus-terusan tanpa mengarahkan gaya kepadanya sama sekali. Anis Baswedan melakukan sesi pemotretan sekaligus mencoba pakaian dinas upacara (PDU) di Jalan Tirtayasa II No 12 Kabayoran Baru Jakarta Selatan.

Pakaian dinas serba putih inilah yang akan ia kenakan bersama Sandi saat dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022. "Tunggu-tunggu!," kata Anies sambil merentangkan tangannya ke arah kamera.

"Ini gaya saya harus seperti apa. Serius atau senyum?" tanya Anies kepada seorang fotografer yang terlihat sudah berkeringat karena semangat melepas cahaya bukaan untuk mengambil gambar Anies menggunakan kamera DLSR nya.

"Nanti saya arahkan setelah ini," ujar seorang fotografer menjawab sedikit keraguan Anies.

"Sekarang bapak senyum posisi tangah sedikit mengepal tapi tidak tegang," ujar fotografer itu lagi dan pemotretan dengan segala gaya formal pun selesai.

Namun, saat melihat hasilnya, Anies sempat meminta sesi pemotretan diulang, tanpa menggunakan kaca mata. Pemotretan dengan kaca mata katanya kurang jelas karena cahaya kamera memantul ke kaca mata yang digunakan Anies.

Setelah sesi pemotretan selesai Anies langsung dikepung wartwan dan diberondong pertanyaan terkait proses persiapan pelantikan, program kerja, masalah MRT, reklamasi, putusan MA tentang Air. Semua pertanyaan itu Anies jawab singkat dan padat tanpa menghilangkan esensi.

"Nati semua dijawab dengan kerja setelah tanggal 16 Oktober nanti," katanya.

Tidak puas dengan jawab itu, ada wartawan yang bertanya soal isi pidato yang akan disampaikan di dalam sidang paripurna Anggota DPRD DKI Jakarta pasca pelantikan. "Sudah siap. Masa diomongin sekarang nanti intinya hilang dong. Mudah-mudahan gak terlalu panjang," katanya.

Anies memastikan, semua persiapan terkait proses pelantikan sudah disiapkan dari dua bulan sebelumnya. Meski demikian ia tidak membuat persiapan khusus untuk menyangkut hal itu semua. Karena, kata dia, hal yang paling utama menjadi pemimpin adalah bagaimana menempati semua janji kampanye.

"Substansinya memang tugas kita di Jakarta melaksanakan semua yang kita rencanakan, yang kita janjikan selama kampanye makanya kita kerja berbulan bulan bersama tim singkronisasi," katanya setelah selesai fitting pakaian dinas upacara di Jalan Tirtayasa Tirtayasa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (12/10).

Karena pelantikan menjadi keharusan dilakukan oleh setiap pasangan yang menang dalam pilkada, Anies mengaku tidak main-main mempersiapkan segala sesuatunya. "Upacara pelantikan memang ada aturannya kita mengikuti prosesnya termasuk persiapan untuk kelengkapan pakaian dan lain sebagainya," ujarnya.

Untuk itu, ia dan wakilnya akan mengikuti apa yang telah disiapkan petugas protokol dari pemda yang menyiapkan bahan untuk digunakan sebagai pakaian dinas. Anis berharap, dengan memakai baju resmi dinas di Pemprov DKI Jakarta yang pertama kalinnya ini menjadi awal perbaikan semua sistem di Jakarta.

"Ini menjadi sebuah awal bagi semuanya, tentu satu sisi jadi awal, satu sisi melanjutkan dari proses normal dari sebuah negara demokrasi," katanya.

Untuk itu Anies dan Sandi pascapelantikan segera bekerja menciptakan sebuah iklim birokrasi di Jakarta yang lebih humanis tanpa mengabaikan esensi pemerintah yang bersih tanpa korupsi.

"Kita ingin fokus pada subtansinya Jakarta untuk lebih berkarya, bekerja dan sampai pada implementasi," katanya sambil meninggalkan wartawan yang masih memberondong pertanyaan.

"Sudah ya sampai bertemu di Balai Kota."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement