REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto mengingatkan 100 hari pertama penting dalam masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "100 hari penting untuk tunjukkan apa yang mau dilakukan," kata dia dalam diskusi Pemimpin Baru Jakarta, di Jakarta, Sabtu (14/10).
Gun Gun mengatakan pemimpin baru DKI Jakarta harus menjadikan masa 100 hari pertama kepemimpinan membangun kepencayaan publik. Menurutnya, Anies-Sandi harus menunjukkan program jangka pendek masa 100 hari pertama. "Penting, meskipun prematur katakan indikator suksesnya," ujar dia.
Gun Gun menyebut Anies-Sandi dapat melakukan sejumlah hal dalam masa 100 hari pertama kepemimpinan. Pertama, menegaskan relasi kuasa antara gubernur dan wakil gubernur ihwal ranah kerja. Menurutnya, bicara kekuasaan antarpemimpin apabila tidak klob, berujung petaka. Kedua, kohesivitas politik antara pendukung Anies-Sandi dan basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Ia mengingatkan Ahok-Djarot memiliki pemilih loyal sebanyk 2,3 juta dari 7,2 juta penduduk DKI Jakarta. Angka tersebut riil pemilih yang tak memilki ekspektasi pada Anies-Sandi saat Pilkada DKI Jakarta. "Satukan polarisasi saat pilkada," tutur Gun Gun.
Ia beranggapan, kendati pilkada belalu, tetapi pertarungan kekurangan terpola masih terjadi. Menurut dia, Anies-Sandi dapat menanggap itu sebagai tantangan dan berkah. Namun, ia mengingatkan Anies-Sandi tak boleh diam atau tak menunjukkan apapun terhadap pendukung Ahok-Djarot. "Tunjukkan pemerintahan DKI sekarang lebih cepat eranya dari Ahok," jelasnya.