REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Perhelatan Tasikmalaya October Festival (ToF) 2017 resmi digelar di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (14/10). Diharapkan kegiatan tersebut mampu mendongkrak daya saing usaha di kota santri tersebut.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, ke depannya Kota Tasik akan fokus di bidang industri jasa dan perdagangan. Sehingga penguatan di kedua bidang tersebut diharapkan terjadi dengan adany TOF.
"Sesuai dengan motto kota kami yaitu mandiri dan berdaya saing maka ajang TOF ini jadi momen penguatan daya saing kota," katanya dalam sambutan pembukaan.
Lewat TOF inilah, kata dia, kerja sama antara kota Tasik dengan kota lain di luar negeri dapat terjalin. Tak hanya itu, kerja sama juga bisa dilakukan antarpengusaha Tasik dan pengusaha di luar negeri. Ia mencontohkan hasil TOF tahun lalu, membuat pengusaha bordir Kecamatan Kawalu memperkuat daya saingnya dengan bekerja sama lewat salah satu negara bagian Jerman.
"Bordir Kawalu memang sudah bagus tapi ini diperkuat lagi daya saingnya dengan peningkatan kualitas dan manajemen serta pemasaran produknya supaya bisa go international," ujarnya.
Diketahui, dalam acara yang didukung Kementerian Pariwisata ini terdapat lima acara dalam rangkaian TOF 2017 yang berlangsung hingga 17 Oktober 2017. Yaitu pameran produk kreatif (Tasik Creative Festival), pameran produk kuliner (Tasik Halal Culinary Festival), Talk Show Kerjasama Pengembangan Investasi (Tasik Investment Expo and Conference), parade budaya/Carnaval Budaya (Tasik Culture Festival) dan Tasikmalaya Great Sale
Penyelenggaraan TOF 2017 ikut melibatkan para Usaha Kecil Menengah (UKM) produk kreatif unggulan seperti bordir, batik, kelom geulis dan payung geulis. Partisipannya berasal dari dalam dan luar negeri. Beberapa kabupaten/kota asal Tanah Air yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Sukoharjo.