REPUBLIKA.CO.ID,TAPANULI UTARA -- Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumut, akan resmi menjadi bandara internasional pada akhir Oktober mendatang. Hal ini ditegaskan oleh presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Silangit hari ini, Sabtu (14/10).
"Ini memang belum siap, terus dikerjakan. Ya, mudah-mudahan akhir Oktober ini selesai (diresmikan)," kata Jokowi, Sabtu (14/10).
Kedatangan Jokowi ini untuk mengecek kesiapan Silangit menjadi bandara internasional yang rencananya akan diresmikan akhir Oktober. Silangit menjadi tujuan Jokowi usai berkunjung ke desa Siosar yang merupakan tempat relokasi pengungsi erupsi Sinabung di Karo.
Sama seperti di Siosar, kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini juga disambut dengan antusias oleh masyarakat. Mereka rela melihat kedatangan Presiden dari jarak 20 meter karena pengamanan bandara.
Beruntung, Jokowi seolah tak ingin mengecewakan warga yang telah menunggunya. Dia menyapa warga yang memanggilnya dari kejauhan sebelum memasuki mobil untuk kembali menempuh perjalanan menuju desa Hutaginjang bersama rombongan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah mengecek kesiapan Silangit menjadi bandara internasional hari ini. Dia pun berkeliling dan melihat langsung kondisi fasilitas yang ada. "Dengan status internasional, maka fasilitas bandara Silangit harus lengkap," kata Budi.
Dengan dijadikannya Silangit menjadi bandara internasional, kunjungan wisatawan ke Danau Toba diharap akan meningkat. Peresmian Silangit sebagai bandara internasional akan ditandai dengan penerbangan langsung maskapai Garuda Indonesia dari Singapura pada Oktober mendatang.
Sebelumnya, Silangit berstatus sebagai bandara perintis dengan panjang landasan hanya 400 meter. Pada Maret 2016, bandara ini telah dibuka menjadi bandara umum.