REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Rihanna menganggap media sosial sebagai penyebab kematian semua tren. Misalnya, sebuah foto mode tertentu yang beredar di Instagram akan segera tidak disukai lantas dianggap ketinggalan zaman.
Kesan itu disebutnya bisa dengan segera membunuh industri mode. Padahal, selera mode seharusnya bervariasi karena perbedaan tipe tubuh, kesukaan, dan kepribadian setiap orang.
"Saya termasuk pemilik tipe tubuh yang berfluktuasi. Apa yang saya pakai besok atau pekan depan bisa jadi berbeda ukuran dengan apa yang saya pakai hari ini," ujar musisi 29 tahun itu, dikutip dari laman Contact Music.
Figur publik dengan nama kecil Riri itu mengatakan, mode seharusnya sangat personal dan tidak dipengaruhi sesuatu seperti media sosial. Setiap orang, perempuan maupun laki-laki, bisa bermain-main dengan pilihan busana yang mereka sukai.
Untuk busana yang dipakainya, pelantun lagu "Work" itu suka memakai variasi siluet dan warna. Sementara, untuk busana pria, Rihanna suka melihat lelaki yang memakai apapun yang bernuansa hitam.
Ia mengatakan, warna hitam membuat pria terlihat mengesankan, percaya diri, dan misterius. Rihanna pun mengungkap busana pria yang sangat tidak ia sukai, yaitu sandal yang dipadukan dengan kaus kaki.
"Saya berasal dari wilayah kepulauan, jadi kami jarang memakai kaus kaki. Sebenarnya terserah masing-masing orang, tetapi saya juga tidak suka melihat pasangan saya memakai sandal saat datang ke acara tertentu," kata perempuan kelahiran Saint Michael, Barbados, itu.