REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Hollywood kini sedang gaduh akibat skandal seksual produser Harvey Weinstein. Jennifer Lawrence mengungkapkan berbagai kasus intimidasi memang kerap terjadi di industri film. Ia memang bukan korban pelecehan seksual sang produser. Namun bukan berarti ia tak pernah menerima intimidasi hingga menjurus pelecehan dalam kariernya.
Saat naik podium dalam acara penganugerahan majalah Elle, JLaw berkisah tentang dirinya yang dipaksa menurunkan berat badan secara drastis. "Aku baru masuk industri film dan produser memintaku menurunkan berat badan 15 pon dalam dua pekan. Seorang gadis sebelum aku dipecat karena gagal memenuhi target yang sama," katanya dikutip laman USA Today, hari ini (17/10).
Kala itu keadaan jadi semakin buruk. JLaw dijejerkan bersama lima wanita lain yang badannya jauh lebih kurus. Sang produser menyuruhnya berfoto telanjang. "Katanya agar aku punya motivasi untuk menurunkan berat badan," kenangnya.
Ketika ia melayangkan protes mengenai target yang tidak realistis itu, sang produser justru makin menghinanya. "Aku tidak tahu kenapa orang-orang di luar sana menganggapmu gendut. Tidurlah bersamaku," katanya mengulangi kata-kata produser.
"Ketika itu aku merasa terjebak dan situasi itu yang aku lihat sekarang. Aku tidak mau menjadi whistleblower dan membuat cerita memalukan ini dimuat di majalah. Yang aku inginkan hanyalah karier," tegas bintang Hunger Games ini.
Belakangan Lawrence berkomitmen memberikan dukungannya kepada para korban pelecehan seksual Hollywood. Ia mempelopori aksi bersama produser Kathleen Kennedy yang punya misi mengakhiri pelecehan seksual di industri hiburan.