REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Angin topan Lan yang kekuatannya melemah dengan cepat tiba Jepang pada Senin, (23/10), memicu tanah longsor dan banjir. Namun Tokyo tidak mengalami kerusakan secara luas.
Meskipun demikian setidaknya dua orang dilaporkan tewas serta jaringan kereta api dan layanan pesawat terganggu. Topan tersebut telah melemah ke badai kategori 2 saat menyentuh Jepang pada Senin, melintasi Tokyo, setelah badai tersebut bergerak di wilayah utara selama beberapa hari sebagai badai kuat berkategori 4, menurut situs pemantauan "Tropical Storm Risk".
Nama "Lan" untuk topan tersebut diambil dari kata dalam bahasa Kepulauan Marshall yang berarti badai.
Sedikitnya dua orang tewas, yaitu seorang pria berusia 60 tahunan yang tertimpa perancah saat sedang melewati sebuah bangunan dan seorang lainnya merupakan nelayan yang sedang memperbaiki kapalnya, kantor berita Kyodo melaporkan. Hampir 90 orang lainnya menderita luka-luka, sebagian besar di antaranya luka kecil, media setempat melaporkan.
Seorang pria lain dinyatakan hilang setelah tanah longsor mengubur rumahnya, meski istrinya berhasil dikeluarkan dari timbunan tanah oleh tim penyelamat, saluran televisi NHK melaporkan.
Aliran sungai-sungai menghancurkan tanggul di beberapa bagian Jepang dan kapal nelayan tersapu arus ke darat. Sebuah kapal kontainer terdampar setelah disapu ke dinding pelabuhan namun semua 19 awak kapal lolos dari cedera.
Pusat badai itu berada di Timur Laut Tokyo pada Senin pagi dan bergerak ke arah yang sama pada kecepatan 65 km per jam, kata Badan Meteorologi Jepang. Diharapkan topan tersebut mengarah ke Pasifik pada Senin dan kehilangan kekuatannya pada hari Selasa.
Sekitar 350 penerbangan dibatalkan dan layanan kereta terganggu dalam wilayah yang luas, meski sebagian besar kereta komuter berjalan dengan mulus di Tokyo. Puluhan ribu orang disarankan untuk mengungsi dan ribuan orang lainnya diperintahkan untuk pindah pada Ahad saat badai mendekat, mengguyur wilayah Jepang yang luas dengan hujan dan angin yang deras. Namun curah hujan tersebut turun secara tajam pada Senin pagi.
Toyota Motor Corp membatalkan giliran kerja pertama di semua pabrik perakitannya dan mengatakan akan memutuskan pada giliran selanjutnya sekitar Senin siang.