Senin 23 Oct 2017 17:28 WIB

Polisi Aceh Ungkap Bisnis Prostitusi Online

Prostitusi online. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Prostitusi online. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Polresta Banda Aceh mengungkap bisnis prostitusi online dengan menggunakan media sosial dan aplikasi pesan menawarkan serta bertransaksi perdagangan perempuan tersebut. Kepala Polresta Banda Aceh Kombes T Saladin mengatakan, bisnis prostitusi online tersebut diungkap setelah kepolisian menyelidiki sejak dua bulan silam.

"Prostitusi online tersebut terungkap setelah informasi yang diterima dua bulan silam. Dari pengungkapan kasus ini, polisi mengamankan seorang yang diduga muncikari," kata dia di Banda Aceh, Senin (23/10). 

Tersangka muncikari, dia mengatakan, berinisial AI. Tersangka menawarkan pekerja seks komersial dengan memajang foto perempuan di media sosial. Kemudian, transaksi dilakukan dengan aplikasi pesan Whatsapp.

Tersangka, Saladin mengatakan, menawarkan perempuan tersebut dengan tarif berkisar Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta. Besaran tarif sesuai dengan perempuan yang dipesan.

Saladin mengatakan, pengungkapan prostitusi online setelah polisi menyamar sebagai pria hidung belang dan memesan wanita dari tersangka muncikari berinisial AI. "Bisnis prostitusi tersebut sudah dilakoni AI sejak dua tahun terakhir. Para wanita yang ditawarkan, bukan hanya dari luar Aceh, tetapi juga berasal dai sejumlah daerah di Aceh," kata Kombes Pol T Saladin.

Perwira menengah Polri tersebut menyebutkan, AI tidak bekerja sendiri. Lelaki tersebut bekerja sama dengan seseorang berinisial N. N bertugas sebagai kurir mengantar perempuan yang dipesan ke pelanggan. N kini masuk DPO kepolisian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polresta Banda Aceh Ajun Komisaris M Taufiq menyebutkan, saat penangkapan AI, polisi juga mengamankan enam wanita yang dijadikan pekerja seks komersial. "Dua diamankan saat AI mengantarkan wanita ke pelanggan di sebuah hotel di Banda Aceh. Sedangkan empat wanita lainnya diamankan secara terpisah setelah dilakukan pengembangan," kata dia. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement