Selasa 24 Oct 2017 10:03 WIB

Thor: Ragnarok, Tampilkan Sisi Beda dari Sang Dewa

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Thor: Ragnarok
Foto: Marvel Studios via AP
Thor: Ragnarok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekuel film Thor, yaitu Thor : Ragnarok akhirnya resmi dirilis. Dalam sekuel ketiga tersebut, konflik keluarga masih menjadi andalan dari film yang diproduksi oleh Marvel Studio itu. Film yang dibintangi oleh Chris Hemsworth (Thor) tersebut menceritakan soal meninggalnya Odin, ayah Thor dan Loki (Tom Hiddleston).

Meninggalnya Odin kemudian menjadi awal dari kehancuran Planet Asgard, yang merupakan tempat tinggal dari penduduk Asgard. Sebab, hal tersebut menjadi kunci dari terbebasnya Hela, the Goddes of Death. Hela yang ternyata adalah kakak dari Thor dan Loki, memiliki ambisi untuk kembali menguasai Asgard, usai keinginannya itu digagalkan oleh Odin.

Produksi sekuel ketiga ini, setelah Thor (2011) dan Thor: The Dark World ( 2013), memiliki sentuhan yang berbeda. Meskipun memiliki judul yang terkesan 'seram', namun hampir sepanjang film didominasi oleh dialog-dialog dan adegan lucu.

Di paruh pertama film, sutradara Taika Watiti mencoba membangun pondasi plot yang kuat. Karena penonton tidak harus menunggu lama untuk melihat kemunculan Hela, sang Dewi Kematian.

Sang sutradara asal Selandia Baru itu pun dengan sabar mengenalkan tokoh-tokoh yang memang baru dalam film Thor. Tokoh tersebut antara lain Hela, Selma, sang prajurit Valkyrie (Tessa Thompon), dan Grandmaster (Jeff Goldblum).

Yang menarik dalam film ini juga adalah munculnya karakter Hulk (Mark Ruffalo) dan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch). Doctor Strange muncul tidak lama, karena hanya bertugas mengantarkan Loki dan Thor menemui ayahnya. Sementara Hulk, merupakan teman satu tim Thor dalam Avengers.

Hanya saja, pondasi kuat di awal film sedikit buyar karena pada pertengahan, Thor lebih sibuk melarikan dari Planet Sakaar, tempat dirinya terlempar dari Bifrost bersama Loki. Selain itu, Thor lebih fokus membangun tim untuk melawan Hela.

Akibatnya, pertarungan dahsyat antara Thor dan Hela pun terkesan singkat. Namun, lubang tersebut diisi oleh aksi-aksi kocak dari para pemerannya, maupun dari dialog yang dibangun.. Hal inilah yang membedakan dari dua sekuel pendahulunya yang disutradari oleh Kenneth Branagh (Thor) dan Alan Taylor (Thor: The Dark World).

Adegan-adegan lucu diantaranya adalah ketika Thor berhadapan dengan Hulk. Thor yang merasa Hulk merupakan rekan satu timnya di Avengers, berharap bisa membantunya melarikan diri dari Sakaar. Namun, Hulk ternyata mengacuhkan Thor dan tetap menghajarnya hingga babak belur.

Kemunculan Hulk dalam sekuel ini juga nampaknya tidak disenangi Loki. Loki terlihat ketakutan dengan kehadiran Hulk, yang pernah menghajarnya di film Avengers. Alhasil, muka pucat Loki selama pertarungan Hulk melawan Thor menjadi adegan lucu tersendiri.

Dialog-dialog ringan yang lucu juga membuat film ini memiliki kesan tersendiri. Thor: Ragnarok ini memang tidak terlalu menonjolkan plot yang rumit maupun naskah-naskah yang sulit dipahami penonton.

Taika mengungkapkan, dirinya melakukan pendekatan yang berbeda dengan pendahulunya. ''Tak disangka Marvel setuju dengan visi yang saya miliki. Mereka ingin membawa Thor menuju arahan yang baru dan segar, seperti ke luar angkasa dan menghabiskan seminimal mungkin waktu di Bumi,'' jelas Taika, dalam siaran persnya, beberapa waktu lalu.

Menurut Taika, Marvel ingin membuat Thor jadi sosok yang menyenangkan dalam berpetualang. Baginya, Ragnarok menandakan kehancuran hal-hal yang lama dan kelahiran kembali menjadi sesuatu yang baru. ''Dan ini sungguh membuat saya bersemangat,'' ujarnya.

Walaupun menggunakan latar belakang Nordik dan lokasi baru, kisah Thor: Ragnarok berasal dari konflik universal yang telah dialami banyak orang sejak dahulu kala. Film ini mengisahkan perjalanan untuk menemukan jati diri yang relevan dialami oleh banyak orang sejak dulu kala.

Taika menambahkan, Thor selalu berpegang teguh pada hal yang benar. Dia menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Dia mengetahui hal-hal yang harus dilakukannya. Namun, di dalam film ini penonton akan melihat sisi lain Thor yang belum pernah muncul sebelumnya. Dia lancang, berani dan berjiwa petualang.

''Thor memiliki segala hal yang membuat penonton jatuh cinta kepadanya. Namun, kami juga menambahkan beberapa hal dan memperluas karakternya,'' ungkap Taika.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement