Jumat 27 Oct 2017 19:07 WIB

Wali Kota Risma akan Jadi Pembicara di PBB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diundang menjadi pembicara di acara The 12th Global Forum on Human Settlements (GFHS) and Sustainable Cities and Human Settlements Awards (SCAHSA) Ceremony yang digelar di gedung PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (30/10).

Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser di Surabaya, Jumat mengatakan wali kota akan menyampaikan paparan tentang beberapa hal, seperti transportasi kota, energi dan permukiman.

"Undangan menjadi pembicara ini merupakan tindak lanjut diskusi dan paparan wali kota pada penyelenggaraan GFHS ke-11 di Konferensi Habitat III Quito 2016 yang memaparkan tentang kebijakan dan insiatif yang dilakukan di Kota Surabaya dalam tiga sektor tersebut," katanya, Jumat (27/10).

GFHS merupakan forum yang bertujuan menciptakan platform bagi dialog internasional tingkat tinggi, untuk berbagi pengetahuan, teknologi dan pengalaman sukses, meningkatkan kapasitas, mendorong kemitraan serta memfasilitasi inovasi yang efektif.

Selain itu, lanjut dia, pada hari yang sama wali kota juga akan memaparkan strategi dan inovasi yang telah dilakukan di Kota Surabaya dalam satu tahun setelah dokumen New Urban Agenda diadopsi di Quito tahun 2016. Untuk paparan ini, materi paparan wali kota akan dinilai oleh panitia kegiatan GFHS.

"Tema paparannya ditentukan (oleh panitia SCAHSA Ceremony sebagai rangkaian kegiatan GFHS), yakni apa yang dilakukan satu tahun setelah new urban agenda. Ini nanti dinilai dan Kota Surabaya berpeluang meraih penghargaan Global Green City 2017," ujar Fikser.

Dalam kunjungan ke New York, wali kota juga akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota New York pada 1 November 2017. Menurut Fikser, output dari kunjungan tersebut, Pemkot Surabaya memiliki kesempatan untuk menggali potensi Kota New York serta menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Kota New York.

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga dapat memperluas jaringan kerja sama internasional serta memperkaya pengetahuan dalam bidang penataan kota dan pemukiman dalam rangka mewujudkan agenda 2030, yakni pembangunan berkelanjutan serta new urban agenda melalui dialog tingkat tinggi di New York.

Sebelum ke New York, wali kota terlebih dulu berkunjung ke Philadelphia pada 28 Oktober hingga 1 November 2107. Kunjungan ini menindaklanjuti surat dari Konsul Jenderal RI di New York terkait undangan kepada Pemkot Surabaya untuk melakukan kunjungan kerja ke Philadelpia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement