Selasa 31 Oct 2017 21:52 WIB

Mimpi Halsel Menjadi Destinasi Mancing Dunia

Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba (dua kanan), menerima penghargaan rekor MURI dalam acara penutupan Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017 di Pelabuhan Laut Babang, Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Ahad (29/10).
Foto: istimewa
Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba (dua kanan), menerima penghargaan rekor MURI dalam acara penutupan Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017 di Pelabuhan Laut Babang, Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Ahad (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUHA -- Turnamen mancing internasional 'Widi International Fishing Tournament' (WIFT) 2017 di perairan Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara telah rampung pada Ahad (29/10). Selain berjalan sukses dan lancar, turnamen mancing berhadiah total Rp 400 juta ini diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang akhirnya dapat mewujudkan mimpi Halmahera Selatan (Halsel) sebagai destinasi mancing dunia.

''Kami berharap kegiatan WIFT bisa menjadi agenda tahunan untuk bisa mendorong pertumbuhan jumlah wisatawan,'' kata Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba, dalam acara penutupan WIFT 2017. ''Dan, menjadikan Halmahera Selatan sebagai salah satu destinasi mancing dunia dan lumbung ikan nasional.''

Turnamen WIFT 2017 dibuka oleh Menko Maritim, Luhut Pandjaitan, pada Rabu (25/10). Peserta keesokan harinya melakukan observasi spot mancing sebelum memulai lomba pada Jumat dan Sabtu (27-28/10). Acara pun ditutup di Pelabuhan Laut Babang, Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada Ahad (29/10) malam hingga menjelang Senin (30/10) dinihari waktu setempat.

Bupati Bahrain Kasuba merasa bersyukur karena WIFT 2017 akhirnya berjalan dengan sukses setelah melewati proses yang sangat melelahkan. Ia berharap para peserta WIFT 2017 dapat menyampaikan kepada dunia luar tentang panorama dan eksotisme Kepulauan Widi yang keindahannya bak 'sepotong surga yang jatuh di bumi indonesia'. Apalagi Widi sebelumnya sudah menjadi perbincangan publik karena keindahan alam pasir putihnya, sehingga dijuluki sebagai Maldives-nya Indonesia.

Selain memiliki pemandangan yang eksotis, Kepulauan Widi juga memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar dan beragam. Ketua Nasional WIFT 2017, Rokhmin Dahuri, menyebut jenis ikan yang sangat melimpah dan beragam seperti  tuna, dolphinfish, giant trevally, barracuda, mackerel, red snapper dan lainnya, menjadikan perairan laut Maluku Utara terutama Kepulauan Widi sebagai pusat destinasi wisata mancing dunia adalah sebuah keniscayaan.

Keberlimpahan sumber daya ikan dan keeksotisan alam lautnya menjadi daya tarik Halmahera Selatan khususnya Kepulauan Widi sebagai destinasi mancing yang akan memikat mata dunia. Tapi, kata Bahrain, pulau yang hanya dihuni beberapa nelayan tak menetap ini belum memiliki fasilitas penunjang pariwisata. ''Sehingga, jika ingin bersnorkeling ataupun menyelam (diving), disarankan bisa membawa peralatannya dari rumah," kata Bupati Bahrain.

Bahrain pun tidak melewatkan kesempatan ketika Luhut datang untuk membuka acara WIFT 2017. Bupati menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo terkait dengan pembangunan infrastruktur di daerahnya. Ia pun meminta pemerintah pusat menjadikan Kepulauan Widi --sebuah gugusan pulau yang terdiri dari kurang lebih 120 pulau kecil dengan hamparan pasir putih yang saling terhubung satu sama lain-- sebagai salah satu kawasan destinasi wisata nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement