Jumat 03 Nov 2017 10:24 WIB

Mural di Balai Kota Yogya Rampung dalam 10 Hari

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan penggoresan pertama di dinding mural di Balaikota Yogyakarta.
Foto: Humas Pemkot Yogyakarta
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan penggoresan pertama di dinding mural di Balaikota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sama halnya yang di lakukan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga berkesempatan menggoreskan kuas untuk mengawali pembuatan mural di dinding gedung utama Balaikota Yogyakarta yang diperkirakan memakan waktu sekitar 10 hari. Mural ini juga dikerjakan langsung oleh komunitas mural di Kota Yogyakarta.

Menurut Heroe gambar-gambar seni mural mampu menguatkan Kota Yogya sebagai ikon wisata. Ia menyebut secara perlahan Pemkot akan membuka wadah-wadah untuk ekspresi seni lukis yang indah.Bisa dimulai dari gedung-gedung perkantoran atau di kecamatan, namun harus tetap mengusung potensi atau ikon dari wilayah tersebut.

"Seni mural mampu menjadi keunikan sendiri dan daya tarik," ujarnya di Balaikota, Kamis (2/11).

Karenanya, Heroe berharap komunitas-komunitas mural mampu terdaftar di Pemkot Yogyakarta. Harapannya dengan beberapa ruang yang bisa di hiasi mural, maka tindakan vandalisme bisa berkurang.

"Tentu harus mengusung ikon lokalnya sehingga bisa menjadi objek wisata atau tempat untuk berswafoto," kata dia.

Area mural tersebut, lanjutnya bisa menjadi bagian dari tempat favorit di kompleks Balai Kota Yogyakarta bahkan tidak menutup kemungkinan penyediaan photo booth di lokasi mural. Menurut dia, pembuatan mural juga bisa dilakukan di sisi bagian depan pendopo balai kota dengan gambar suasana kawasan Malioboro. Namun, Pemkot masih menunggu bagaimana hasil tanggapan masyarakat atas mural yang baru dibuat ini terlebih dulu.

Ketua Komunitas Mural dan Skateboard Yogyakarta, Helly Mursito yang bertanggung jawab menyelesaikan mural di kompleks Balai Kota Yogyakarta mengatakan, mural yang dibuat adalah bergayapop art. "Desain mural yang akan diaplikasikan ke dinding ini pun sudah beberapa kali revisi. Persiapan desain cukup lama sebelum akhirnya disetujui oleh wali kota," kata Helly.

Helly melibatkan sekitar 10 seniman untuk menyelesaikan mural bergaya pop art dalam waktu 10 hari dengan luasan dinding 352 x 470 sentimeter persegi. Dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan mural di dua bidang dinding sekitar Rp 30 juta. Komunitas itu menggunakan cat acrylic dancoatingkhusus agar warna mural lebih tahan lama. Ia dan komunitasnya pun mengaku siap jika diminta membuat mural lain di kompleks balai kota meskipun dengan ukuran yang jauh lebih besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement