REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga yang tinggal di Jalan Pemuda, Kampung Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan seusai mengkonsumsi bubur ayam. "Awalnya mengira anak saya sakit masuk angin dan muntah-muntah, tetapi gejala yang sama juga dirasakan beberapa tetangga setelah mengkonsumsi bubur ayam," kata salah satu orang tua korban yang diduga anaknya keracunan Ratih Purwaningsih warga warga Jalan Pemuda I, Kampung Citamiang, RT 02/06, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Minggu.
Menurutnya, ia sempat membalur perut anaknya yang baru berusia tiga tahun tersebut dengan minyak angin tetapi tidak kunjung sembuh bahkan malah tambah putranya itu tambah pusing dan terus muntah dan buang air besar.
Melihat ada banyak tetangganya yang mengalami gejala serupa, warga langsung melaporkannya ke ketua RT setempat dan langsung mengevakuasi warga yang mengalami keracunan ke RSUD R Syamsudin SH dan RSUD Alam Mulk Kota Sukabumi.
Adapun jumlah warga yang dirawat sebanyak 17 orang di RSUD R Syamsudin SH dan empat lainnya di RSUD Al-Mulk di Kecamatan Lembursitu. Dari total warga yang keracunan, empat diantaranya merupakan anak-anak.
Korban lainnya, Danu menambahkan usai menyantap bubur tiba-tiba ia merasakan perutnya sakit seperti masuk angin, pusing dan muntah-muntah. Kondisi tambah panik, anaknya yakni Bebi Malika yang baru berusia 3,5 tahun juga mengalami hal yang serupa usai menyantap buburu.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit saya sempat beberapa kali muntah dan buang air besar sekitar tujuh kali. Tetapi sekarang kondisinya sudah mulai membaik," tambahnya.
Sementara, Kepala Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Wahyu mengatakan untuk korban yang berusia dewasa sebagian sudah pada pulang dan kondisinya terus membaik. Tetapi, pihaknya masih melakukan perawatan kepada empat anak-anak karena kondisinya masih lemah yang diakibatkan dehidrasi. Dan untuk dua orang dewasa sedang diobservasi karena terus-menerus muntah dan dehidrasi.
"Kesehatan korban sudah mulai membaik, tapo untuk perihal penyebab keracunan kami tidak tahu persis. Hanya ada pasien yang mengaku saat menyantap bubur ayam daging ayamnya kurang enak," katanya.