Senin 06 Nov 2017 18:23 WIB

Wapres Beri Atensi Khusus Terkait Video Guru Pukul Murid

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta atensi khusus kepada pemerintah terkait beredarnya video viral seorang guru yang memukul muridnya. Ketua KPAI Susanto mengatakan, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla telah melihat sendiri video viral yang mengandung unsur kekerasan tersebut.

"Beliau (wakil presiden) memberikan respon dan atensi khusus terhadap kasus ini," ujar Susanto usai bertemu wakil presiden di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (6/11).

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarini mengatakan, untuk mengatasi kekerasan yang terjadi di sekolah tidak bisa seperti memadamkan api namun harus dibangun sebuah sistem. Untuk membangun sistem ini perlu sinergi antara kementerian terkait yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Perlindungan Anak dan Perempuan. Sedangkan, KPAI nantinya akan menjalankan fungsi pengawasannya.

"Video viral ini sangat parah dan sadis, tadi pak wakil presiden juga bilang begitu," kata Retno.

Retno mengatakan, KPAI mencatat tindakan kekerasan terhadap anak dari 2011 sampai September 2017 mencapai 2.778 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 34 persen merupakan kasus kekerasan di sekolah. Rata-rata kekerasan dilakukan oleh guru kepada murid, maupun antar sesama murid yakni tawuran.

Sebuah video pemukulan murid oleh guru diduga terjadi di SMPN 10 Pangkalpinang dan telah beredar di kalangan warganet. Polisi melakukan penyelidikan terhadap video tersebut dengan mendatangi langsung lokasi yang disebut-sebut terjadi di SMPN 10 Pangkalpinang.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rikwanto mengatakan, polisi telah menyambangi sekolah yang dimaksud pada Senin (6/11) sekitar pukul 10.30 WIB. Polisi juga sudah mengecek Rumah Sakit Umum Pangkalpinang dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement