Selasa 07 Nov 2017 22:50 WIB

Sandiaga Ingin OK OCE Garap Ekspor Mutiara

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri pembukaan Indonesia Pearl Festival ke-7 di sebuah pusat perbelanjaan di Kemang, Jakarta Selatan. Ia mengatakan bisnis mutiara berpotensi sangat besar dan bisa disandingkan dengan program OK OCE.

"Nanti potensi dari beberapa daerah di Indonesia ini bisa dikemas dan dietalasekan oleh gerakan OK OCE untuk mendorong ekspornya juga," kata Sandiaga di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (7/11).

Ia menilai pameran ini merupakan upaya positif untuk mendorong ekonomi, khususnya di beberapa daerah yang sangat cocok untuk budidaya mutiara. DKI sendiri bukan wilayah yang cocok untuk pembudidayaan kerang mutiara. DKI, kata Sandi, bisa menjadi tempat pengembangan kerajinan atau desain mutiara.

"Kalau di Jakarta enggak cocok airnya karena harus betul-betul kualitas airnya prima, harus jernih, harus punya nutrisi yang cukup untuk supaya kerang ini bisa hidup dan berkembang," ujarnya.

Saat ini pemasukkan dari bisnis mutiata mencapai Rp 46 juta dolar AS. Jika bisa merangkul teknologi digital, mutiara dapat menjadi produk yang dibanggakan di Indonesia.

Bisnis ini juga diyakini dapat membuka banyak lapangan pekerjaan. Tanpa latar pendidikan khusus, para warga dapat dipekerjakan untuk membudidayakan kerang, membersihkan, dan sebagainya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rizky Effendi Hardijanto mengatakan Indonesia Pearl Festival ke-7 bertema Papua Barat. Sebelumnya, pameran ini telah mengambil tema Sumatra Barat. Adapun provinsi-provinsi lain yang dikenal sebagai penghasil mutiara utama adalah Bali, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

"Semua adalah produsen terbaik Indonesia," kata Rizky.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement