Kamis 09 Nov 2017 14:22 WIB

Trump Desak Cina Bujuk Korut Setop Senjata Nuklir

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump tiba di bandara Beijing, Rabu (8/11)
Foto: Pang Xinglei/Xinhua via AP
Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump tiba di bandara Beijing, Rabu (8/11)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Amerika Serikat  Donald Trump mendesak Presiden Cina Xi Jinping bekerja keras membujuk Korea Utara (Korut) menyetop senjata nuklirnya. Dia mengatakan, ia tidak akan menyalahkan Cina karena mengambil keuntungan dari AS meskipun AS mengalami defisit perdagangan saat berdagang dengan Cina.

Seperti dilansir BBC, Kamis, (9/11), Trump berbicara di forum pemimpin bisnis di Beijing yang dikunjunginya sebagai bagian dari tur Asianya. Kedua pemimpin tersebut mengadakan pembicaraan sebelumnya pada Kamis setelah sambutan mewah untuk Trump di Beijing.

Diskusi tentang bagaimana menghadapi ancaman Korut ke wilayah tersebut mendominasi agenda Trump. Cina adalah sekutu ekonomi utama Pyongyang.

Xi dan Trump mengumumkan mereka telah menandatangani kesepakatan bisnis senilai 250 miliar dolar AS selama kunjungan Trump. Sebelumnya dalam perjalanan lima negara, Trump mendesak Korut membuat kesepakatan mengakhiri program senjata nuklirnya.

Ia juga memperingatkannya tidak melakukan provokasi lebih jauh terhadap AS dan dunia dengan mengatakan, "Jangan coba-coba terhadap kami." Trump mendesak Cina memutuskan hubungan dengan Pyongyang dan mengulangi seruan Beijing untuk meningkatkan tekanan. Cina selama ini menegaskan pihaknya telah melakukan semua yang dapat dilakukan dan sepenuhnya mendukung pemberlakuan sanksi PBB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement