REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- PT Freeport Indonesia melalui Departemen Community Economic Development (CED), terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat asli Papua. Bagi masyarakat Suku Kamoro yang hidup di pesisir selatan Kabupaten Mimika, CED kali ini mengembangkan usaha budidaya ikan dengan media Keramba Jaring Apung.
Dari hasil uji coba ini, pada pekan pertama November 2017 berhasil dipanen untuk yang pertama kalinya setelah 4 bulan pemeliharaan. Kegiatan panen perdana ini dipimpin oleh Group Leader Economic Development Lowland PTFI, Moroisa Tirajoh, didampingi Tokoh Pemuda Kamoro Leonardus Tumuka, perwakilan dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Komoro (LPMAK), Agus Takati dan kelompok nelayan Kamoro.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Group Leader Lowland - ComDev PT Freeport Indonesia, Moroisa Tirajoh yang akrab disapa dengan nama Roy mengatakan, panen ikan nila sebenarnya kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak tahun lalu.
Roy menjelaskan, pembudidayaan ini merupakan uji coba yang kedua dan pihaknya mulai menebar bibit ikan ini pada bulan Juni 2017 atau sekitar 4 bulan lalu. Adapun jenis bibit yang ditebar adalah benih ikan Nila, Lele dan ikan Emas. Pihaknya berharap program yang dijalankan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang intensif.
“Kami juga melakukan pendampingan kepada masyarakat, tetapi karena masyarakat yang mengelola juga punya banyak kegiatan lainnya sehingga keterlibatan masyarakat belum terlalu maksimal,” katanya berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/11).
Untuk kegiatan budidaya ini, pihaknya melibatkan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar tempat tersebut, karena dibutuhkan perawatan dan pemberian makan yang rutin sehingga budidaya berhasil dilaksanakan.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Leonardus Tumuka mengatakan, dengan adanya kegiatan budidaya ini diyakininya bisa bermanfaat secara ekonomi ke depannya. Leonardus mengatakan, “Dengan adanya hal ini masyarakat juga bisa memperoleh ilmu terkait dengan tata cara budidaya, kemudian bisa melihat prosesnya, disertai dengan pendampingan yang dilakukan.”
Dirinya juga berharap jika program ini terus didukung hingga lebih besar skalanya, maka manfaat ekonominya bisa lebih besar pula dirasakan oleh masyarakat yang lebih banyak. Keterlibatan peran Pemerintah Daerah sangat diharapkan dalam proses pemberdayaan dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat ini tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Komoro (LPMAK) Agus Takati mengatakan pihaknya sangat mendukung program yang dilaksanakan oleh Freeport ini.
Agus menekankan, “Kami akan melakukan pantauan secara rutin untuk melihat perkembangan budidaya yang dilakukan kelompok masyarakat ini. Jika ke depan masyarakat sudah mampu, maka pengembangan tentunya sangat bisa dilakukan.”