Jumat 17 Nov 2017 08:20 WIB

NasDem Siapkan 1,4 Juta Saksi Pemilu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan usai rakernas selesai diselenggarakan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan usai rakernas selesai diselenggarakan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna menghadapi perhelatan pemilu serentak 2019, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mulai mempersiapkan 1,4 juta kadernya untuk menjadi saksi di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres). Untuk itu, pihaknya akan membentuk komite saksi NasDem.

"Mulai besok kita persiapkan dengan meresmikan komite saksi NasDem. Komite saksi ini nantinya akan merekrut sedikitnya 1,4 juta kader untuk menjadi saksi pada pemilu 2019," ujar Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh disela-sela acara Rakernas Partai NasDem, di Jakarta.

Jumlah saksi yang akan disiapkan tersebut didasarkan atas jumlah TPS secara nasional. Satu TPS nantinya akan disiapkan dua orang saksi. Menurut Surya jumlah TPS saat ini berkembang menjadi 700 ribu TPS yang akan hadir di Pilpres dan Pileg 2019. Persiapan saksi-saksi itu dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya kecurangan.

"Kita belajar juga dari kesalahan pemilu lalu, tidak punya sakai. Saksinya NasDem barangkali hanya 10 persen.

Seandainya punya saksi, tidak banyak kekurangan yang harus terjadi, bisa tertutupi," ungkapnya melalui siaran pers, Kamis (16/11).

Dikatakan, berbagai upaya akan dilakukan guna masuk menjadi partai pemenang pemilu 2019. Seluruh infrastruktur dan struktur partai diminta untuk terus bergerak.

"Semua harus bergerak untuk menyiapkan kemenangan Pileg dan Pilpres. Kalau NasDem tidak persiapkan dan bekerja secara luar biasa, tidak boleh berkhayal, berharap, dan membuat target mau tiga besar," tandas Surya.

Oleh karena itu dirinya minta kepada semua pengurus, kader, dan simpatisan untuk segera menyusun strategi pemenangan. Namun menurutnya tak sekadar membuat target dan optimistis, tapi harus direalisasikan dengan kerja nyata, serius dan terencana dengan baik. Serta memiliki kesiapan waktu, tenaga, dan pikiran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement