REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Kota Yogyakarta akan dilakukan dengan menggelar karnaval. Dalam acara itu nanti menampilkan puluhan mobil hias dari unsur pemerintah dan masyarakat untuk mengampanyekan gerakan hidup sehat.
"Karnaval akan digelar pada Jumat (24/11) sekitar pukul 15.00 WIB dengan rute dari Balai Kota Yogyakarta melalui Jalan Kenari, Jalan Mataram, Jalan Malioboro dan berakhir di Titik Nol Kilometer," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya di Yogyakarta, Rabu (22/11).
Menurut dia, pihaknya akan membatasi jumlah mobil hias yang mengikuti karnaval yaitu maksinal 80 armada dan hingga kini sudah ada sekitar 60 kendaraan hias yang mendaftar untuk mengikuti kampanye. Pembatasan jumlah kendaraan hias dilakukan agar kegiatan karnaval tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas.
Sebagian besar kendaraan hias, lanjut Tri, berasal dari kelompok-kelompok masyarakat di wilayah seperti dari Kelurahan Purwokinanti yang akan menampilkan enam mobil hias dan Kelurahan Tegalrejo dengan lima mobil hias. Kendaraan dapat dihias dengan berbagai bahan kampanye atau sosialisasi gerakan hidup sehat seperti tidak merokok, memeriksakan kesehatan secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain kampanye kesehatan, kami pun mempersilahkan jika wilayah menghias kendaraan mereka dengan berbagai potensi unggulan yang ada. Ini yang akan menjadikan karnaval semakin unik," kata Mardaya.
Tri menambahkan, karnaval untuk memeriahkan peringatan Hari Kesehatan Nasional baru digelar untuk pertama kalinya tahun ini. Tema karnaval adalah keluarga sehat, Yogyakarta sehat, Indonesia kuat, kerja bersama setia sepanjang massa.
Meskipun baru digelar untuk pertama kalinya, namun Tri menyebut antusiasme masyarakat cukup tinggi bahkan 90 persen biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan karnaval seperti menghias kendaraan, dan kebutuhan konsumsi peserta karnaval berasal dari masyarakat. "Pemerintah hanya memfasilitasi saja," katanya.
Ia pun meyakini jika kesadaran masyarakat di Kota Yogyakarta untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah tumbuhnya rukun warga (RW) bebas asap rokok.
"Saat ini sudah ada 130 rukun warga bebas asap rokok. Warga pun secara mandiri mendeklarasikan RW mereka sebagai RW bebas asap rokok," katanya.