REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi pencalonan Bupati Trenggalek, Emil Elistyanto Dardak sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Cawagub Jatim) mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018 mendatang membuat Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun ikut berkomentar.
"Nanti kalau sudah resmi deklarasi, mendaftarkan ke KPU, maka partai memecat keanggotaan. Kan tidak mungkin satu orang memiliki dua keanggotaan," kata Komarudin di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/11).
Anggota Komisi II DPR RI tersebut menegaskan, jika ada anggota yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai lain, maka anggota tersebut harus dipecat. Komarudin mengatakan Emil Dardak merupakan salah satu muridnya di seolah kepala daerah yang diadakan PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Agustus 2016 lalu.
"(Emil) saya liat kader muda yang sangat berpotensi jadi orang besar kedepan," puji Komarudin.
Untuk menjadi seorang pemimpin, Komarudin melanjutkan,tidak cukup hanya dengan kecerdasan, namun juga harus memiliki prinsip yang teguh untuk membangun bangsa. Menurut Komarudin, dengan majunya Emil mendampingi Khofifah di Pilkada Jatim 2018, PDIP bukan soalkecolongan, melainkan soal moral.
"Ini kan soal etika, masa orang apalagi menjadi pemimpin bisa seperti itu kan tidak pas," ungkapnya.
Rabu (22/11) siang, Khofifah-Emil resmi diusung oleh Partai Golkar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur pada pilkada 2018 mendatang. Sehari sebelumnya, Partai Demokrat telah lebih dulu memberikan dukungan kepada pasangan calon tersebut.
Suami Arumi Bachsin tersebut adalah kader PDIP. Pada pilkada Trenggalek 2015 lalu, Emil Dardak-Mochamad Nur Arifin diusung oleh tujuh partai antara lain Partai Demokrat, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Hanura, dan PDIP.