REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tingkat konsumsi beras di kalangan warga Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi. Padahal idealnya tingkat konsumsi pangan ini harus seimbang antara beras (karbohidrat), daging, dan sayuran serta buah-buahan.
"Berdasarkan pola pangan harapan (PPH), tingkat konsumsi pangan masih didominasi golongan karbohidrat terutama beras," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Sudrajat Ahad (26/11). Posisi selanjutnya kata dia ditempati daging dan terakhir sayuran serta buah.
Kondisi ini ungkap Sudrajat, menunjukkan masih adanya ketimpangan pola konsumsi karbohidrat yang masih terlalu tinggi dibandingkan yang lain. Seharusnya kata dia tingkat konsumsi diubah menjadi sayuran yang pertama kemudian beras dan daging.
Menurut Sudrajat, pola konsumsi pangan masyarakat ini setiap tahunnya dihitung untuk mengetahui perkembangannya. Langkah ini kata dia dilakukan untuk mengetahui kondisi pangan masyarakat terutama dalam penentuan kebijakan yang bertujuan membentuk generasi muda yang kuat dan dinamis ke depan.
Di sisi lain ungkap Sudrajat, pemkab juga berupaya menjaga ketersediaan pangan di daerah. Contohnya untuk beras sejak lima tahun terakir ini mengalami surplus pada kisaran 250 ribu ton hingga 360 ribu ton per tahun. Dalam artian kata dia terdapat sisa yang tidak dikonsumsi oleh warga Sukabumi mencapai minimal 250 ribu ton.
"Dikatakan Sudrajat, di Sukabumi dipastikan tidak ada beras impor. Mungkin ada beras impor untuk konsumsi khusus di restoran yang luar biasa," cetus dia.